Jumat, 12 Oktober 2012

Kenyamanan Investasi di FTZ BBK Masih Lemah

BATAM – Kenyamanan berinvestasi di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas atau FTZ Batam, Bintan dan Karimun (BBK) dinilai masih lemah yang menjadi penyebab belum banyaknya investor asing menanamkan modalnya ke kawasan itu. Mantan Ketua Dewan Kawasan (DK) FTZ BBK yang juga Mantan Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah mengatakan, kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan Karimun (KPBPB BBK) belum berjalan maksimal hingga saat ini. Itu terlihat dari belum banyaknya investor yang masuk untuk berinvestasi sehingga pertumbuhan investasi berjalan lambat. “Jika dilihat dari payung hukumnya sudah baik, terlebih sudah ada revisi PP No.02 tahun 2009 menjadi PP No.10 tahun 2012 yang mengakomodir keinginan pengusaha. Namun, peraturan tersebut perlu didukung kebijakan pemerintah daerah yang mampu member pelayanan maksimal pada investor,” katanya, Senin (16/4). Menurut Ismeth, beberapa faktor penyebab belum banyaknya investor yang menanamkan modalnya, antara lain kenyamanan investasi masih lemah dan belum didukung infrastruktur serta pelayanan yang maksimal. Pemerintah, harus mempermudah pengurusan perijinan investasi untuk menarik penanam modal. Untuk membuat rasa nyaman berinvestasi, kata dia kinerja Dewan Kawasan harus dioptimalkan dan perlu membuat kebijakan strategis untuk mendukung investasi. Ismeth berharap, Dewan Kawasan FTZ BBK yang diketuai Gubernur Kepri dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif di kawasan BBK, kemudian dapat meningkatkan daya saing FTZ BBK dengan kawasan sejenis di negara lain. "Keunggulan dalam kompetisi serta kenyamanan dalam berinvestasi perlu diperbaiki. Dewan Kawasan harus berperan lebih baik lagi,” katanya. (gus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar