Sabtu, 13 Oktober 2012

Kepri Kerjasama dengan Delapan Universitas Siapkan Guru di Hinterland


TANJUNG PINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bekerjasama dengan delapan Perguruan Tinggi di Malaysia dan Indonesia untuk menyiapkan mahasiswa asal Kepri menjadi guru di daerah hinterland yang saat ini masih membutuhkan banyak guru.

Kepala Bidang Pendidikan Provinsi Kepri, Atmadinata mengatakan, memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei tahun ini, Pemerintah Provinsi Kepri melakukan penandatanganan MoU atau nota kesepahaman dengan delapan universitas yakni Universitas Johor Malaysia, IPB, Universitas Riau, Universitas Padang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Malang dan Universitas Hasanudin.

“Kerjasama dengan delapan Universitas itu dilakukan untuk  program bantuan beasiswa kemitraan serta pelatihan S 1 bagi mahasiswa asal kepri untuk menyiapkan mereka menjadi guru di daerah hinterland yang sampai saat ini masih kekurangan banyak guru,” katanya, Rabu (2./5).

Dalam kerjasama itu nantinya setiap anak atau pelajar yang berasal dari Kepri yang mau mendapatkan beasiswa dari delapan universitas tersebut bisa mengikuti seleksi di Pemprov Kepri. Jika nantinya dinyatakan lulus maka akan dikuliahkan sesuai dengan pilihan jurusan dan nantinya akan ditempatkan untuk menjadi guru di Kepri khususnya di daerah hinterland. Program ini diutamakan untuk putra putrid asal Hinterland sehingga setelah lulus kuliah nantinya diharapkan bisa membangun daerahnya sendiri.

Menurut Atmadinata, Provinsi Kepri sampai saat ini masih kekurangan banyak guru terutama di daerah hinterland yang merupakan daerah terpencil di pulau pulau yang letaknya tersebar di berbagai pelosok. Banyak guru yang telah ditempatkan di daerah tersebut tidak dapat bertahan lama disebabkan keterbatasan yang dimiliki daerah Hinterland seperti akses transportasi yang sulit dicapai dan fasilitas umum yang minim.

“Kebanyakan guru yang telah ditempatkan di hinterland hanya bertahan selama setahun atau dua tahun setelah itu mereka sudah sibuk mengurus pindah karena tidak betah hingga mengakibatkan daerah hinterland selalu kekurangan guru,” katanya.

Kondisi itu bisa diatasi jika guru yang mengajar di hinterland  juga berasal dari daerah itu, seperti yang saat ini dilakukan Kepri dengan menyiapkan putra daerah dari hinterland untuk kuliah sehingga nantinya bisa menjadi guru di daerah asalnya.

Biaya pendidikan para putra putri dari hinterland yang mengikuti program ini kata Atmadinata, nantinya akan ditanggung Pemerintah Provinsi dan nantinya mereka juga akan diberi beasiswa. Melalui program ini diharapkan bisa meningkatkan pendidikan masyaraka di daerah hinterland yang sampai saat ini masih banyak yang belum bisa membaca dan menulis dengan benar. (gus)
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar