Sabtu, 13 Oktober 2012

PLN Batam Jamin Keamanan Pasokan Listrik

BATAM – PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam yang merupakan anak perusahaan dari PLN (Persero) menjamin pasokan listrik di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam tetap aman untuk kebutuhan industri yang terus meningkat, seiring telah ditandanganinya Gas Sales Agreement (GSA) dengan Premier Oil West Natuna yang akan memasok 20 bbtud gas ke PLTG milik PLN Batam. Sekretaris PLN Batam, Lutfi Nazi mengatakan, Ekonomi Batam setiap tahun tumbuh diatas rata rata nasional atau lebih dari 7,0 persen yang memicu pertumbuhan konsumsi listrik sekitar 10-15 persen setiap tahunnya. Kondisi itu memaksa PLN Batam sebagai pemegang kuasa ketenagalistrikan di Batam harus siap menyediakan pasokan listrik yang handal. Salah satu langkah yang dilakukan PLN Batam dengan membangun Pembangkit listrik berbahan bakar gas yang lebih murah dibanding minyak. “Agar kualitas listrik di Batam handal, maka pasokan bahan bakar terutama gas harus selalu tersedia karena sebagian besar pembangkit listrik yang ada di Batam berbahan bakar gas. Oleh karena itu kerjasama dengan Premier Oil diharapkan dapat menjamin pasokan gas ke Pembangkit listrik yang dimiliki PLN Batam,” katanya kepada Koran Jakarta, Senin (23/4). PLN Batam saat ini baru memiliki tujuh proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga gas ditambah dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dengan total kapasitas yang mampu dihasilkan sebesar 314 megawatt dan nantinya akan bertambah menjadi 624 megawatt setelah beberapa proyek PLTG dan PLTGU rampung. Dengan demikian, PLN Batam memiliki daya cadangan sebesar 200 megawatt atau setara dengan 35 persen dari total daya tampung yang dimiliki sehingga dapat menjamin pasokan listrik untuk kebutuhan industry dan masyarakat Batam. PLN Bahkan akan memiliki kelebihan pasokan yang rencananya akan dijual ke Pulau Bintan serta Singapura. Kerjasama dengan Premier Oil West Natuna, Kata Lutfi memiliki arti strategis karena nantinya akan ada kepastian pasokan gas sebesar 20 bbtud ke sejumlah Pembangkit Listrik yang dimiliki PLN Batam. Selama ini, perseroan sering mengalami kesulitan mendapatkan pasokan gas dengan harga murah karena sebagian besar gas yang ada di Kepri atau Natuna di ekspor langsung ke Singapura. Namun dengan adanya kerjasama Gas Sales Agreement (GSA) dengan Premier Oil West Natuna nantinya akan dibangun jalur pipa gas tersendiri milik PLN Batam dari Pulau Pemping ke Batam. Fasilitas transportasi gas dari Pulau Pemping ke Pulau Batam tersebut, didesain dengan kapasitas angkut sebesar 55 bbtud dengan diameter 16 inci dan panjang sekitar 15 kilometer. Gas ini nantinya akan menyuplai pembangkit listrik tenaga gas milik PT PLN Batam dan PT UBE dengan daya mampu total 200 MW selama jangka waktu masing-masing Gas Sales Agreement (GSA). Proyek yang diperkirakan rampung pada triwulan IV 2013 tersebut, kata Lutfi merupakan kerja sama dengan PT UBE (Universal Batam Energy) dengan komposisi saham milik PLN Batam 51 persen dan sisanya milik UBE. Investasi yang disiapkan PLN Batam cukup besar untuk proyek tersebut, namun secara rinci Lutfi tidak dapat menyebutkan. PLN Batam telah mengalokasikan dana investasi sekitar 3,34 triliun rupiah selama lima tahun dari 2011-2015. Dana tersebut didapat dari perusahaan induk PLN dengan bunga komersil tapi tanpa jaminan. Humas Premier Oil West Natuna, Ratih mengatakan, kerjasama dengan PLN Batam sudah direncanakan sejak lama untuk memasok kebutuhan gas ke Pembangkit Listrik yang dimiliki PLN Batam. Gas yang akan dipasok berasal dari Natuna yang akan dialiri melalui Pulau Pemping. Kerjasama tersebut dinilai menguntungkan kedua belah pihak karena harga yang disepakati juga sangat kompetitif. Peningkatan Kinerja Menurut Lutfi, dengan investasi 3,34 triliun rupiah tersebut, PLN Batam berharap bisa meningkatkan kinerja perusahaan terutama pendapatan dan laba. Tahun 2012 ini, PLN Batam menargetkan pendapatan usaha 1,87 triliun rupiah naik 10,6 persen dari realisasi tahun lalu yang 1,69 triliun rupiah. Sementara itu, target laba tahun ini diharapkan lebih besar dari tahun sebelumnya yang 116,73 miliar rupiah. Untuk mencapai target tersebut, PLN Batam terus menambah daya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang terus meningkat seirng bertambahnya pelanggan. PLN Batam memprediksi tambahan pelanggan pada 2013 mendatang sebanyak 8.500 pelanggan sehingga total pelanggan menjadi 233.500 pelanggan dari 225 ribu pelanggan pada 2012. Dari total penambahan pelanggan PLN tersebut, sekitar 87 persen adalah pelanggan rumah tangga. Meski jumlah pelanggan rumah tangga paling banyak, namun tingkat konsumsi listrik paling besar untuk kebutuhan industry dan bisnis yakni hamper 70 persen sedangkan konsumsi listrik untuk rumah tangga hanya 30 persen. Dari jumlah tersebut, pembangkit berbahan bakar gas mensuplai energi 96 persen dari total konsumsi energi listrik sedangkan 4 persen disuplai oleh pembangkit berbahan bakar MFO/HSD atau minyak. Dalam rencana kerjanya, PLN Batam akan terus meningkatkan pasokan listrik dengan bahan bakar murah untuk memperkuat pasokan listrik di Batam. Perseroan tengah membangun pembangkit listrik tenaga uap Tanjungkasam dengan kapasitas 2×55 MW dan pembangkit listrik tenaga gas Panaran dengan kapasitas 3×8,1 MW. Unit pertama PLTU Tanjungkasam ditargetkan beroperasi pada Juli 2012, disusul unit selanjutnya pada Oktober 2012. (gus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar