Sabtu, 13 Oktober 2012

Resort Bintang Lima Pertama ada di Batam

Industri pariwisata di Kota Batam terus tumbuh ditandai dengan maraknya investor asing yang menanamkan modalnya untuk membangun hotel maupun resort seperti yang dilakukan KOP Grup Pte Ltd berkedudukan di Singapura yang membangun Resort Bintang Lima pertama di Indonesia yakni Montigo Resort dengan investasi sekitar 710 miliar rupiah.

KOP Grup Pte Ltd merupakan perusahaan property dan investasi berkedudukan di Singapura. Perusahaan ini mulai masuk ke Batam dengan membangun resort bintang lima super mewah di kawasan Nongsa Batam. Investasi yang dikucurkan sebesar 79 juta dollar AS setara dengan 710 miliar rupiah dengan kurs 8.994 rupiah per dollar AS. Pembanguna resort termewah di Batam tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan kawasan real estat di kawasan pesisir yang dapat menarik minat para pembeli baik lokal maupun internasional, utamnya dari negeri tetangga, Singapura.

Produk-produk Montigo Resorts terdiri dari Vila 88 dan Residensial 45 yang dibagun di atas lahan seluas 12 hektare. Melalui produk-produknya tersebut KOP berharap dapat menjadikan Pantai Nongsa sebagai kawasan yang terkenal memiliki properti-properti mewah yang didukung desain arsitektur yang unik dan cantik, akomodasi mewah, dan lingkungan yang nyaman hingga dapat dijadikan destinasi tujuan wisata keluarga.

Untuk menikmati fasilitas di Montigo Resort tidak harus memiliki uang banyak karena pengelola membrandol harga per meter perseginya sebesar 116 dolar AS atau sekira 1.043.304 rupiah. Harga tersebut jika dibandingkan dengan harga rata rata hotel atau resort di Indonesia cukup tinggi,  Namun, harga tersebut masih cukup murah jika dibandigkan dengan harga jual yang dipatok di kawasan Cove Sentosa di Pulau Sentosa Singapura.

Manajemen KOP Grup menilai harga tersebut sangat pantas, mengingat fasilitas mewah yang mereka sediakan kepada tamu maupun pemilik vila. Adapula yacht yang dapat membawa para tamu setiap saat mengelilingi pantai Nongsa. Serta fasilitas publik lainnya seperti kolam renang, super market, kelas memasak, dan fasilitas penjaga bayi, dan kelas seni.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan, Montigo Resorts merupakan resort bintang lima pertama di Indonesia dan Asean yang pembangunannya saat ini sudah mencapai 80 persen dan diharapkan rampung sebelum akhir bulan April ini karena pada tanggal 27 April akan diresmikan pemakaiannya oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
"Montego Resorts ini merupakan resort bintang lima pertama di Batam yang memiliki konsep berbeda dengan resort-resort lainnya, resort ini akan diresmikan penggunaanya oleh Presiden SBY pada 27 April nanti" katanya.

Menurut Dahlan. kehadiran Montigo Resorts akan memberikan kontribusi positif bagi Batam. Terutama bagi potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor hotel atau resort dan restoran. Pada 2012 ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Batam sekitar Rp1,4 triliun dan 400 miliar rupiah ditargetkan dari sektor pajak perhotelan atau resort dan restoran.

Perbedaan Montigo Resorts dengan resort-resort lain di antaranya terkait konsep hunian, tenaga kerja, fasilitas dan service atau layanan yang diberikan kepada tamu resort. Konsep hunian akan lebih menekankan agar tamu dapat tinggal lebih lama (long stay), sehingga meningkatkan pemasukan pendapatan bagi daerah. Sedangkan tenaga kerja akan didominasi pekerja lokal dengan fasilitas resort yang juga dipenuhi dengan corak-corak lokal. Seperti fasilitas kursi ataupun meja berbahan kayu yang didatangkan langsung dari daerah Bali dan Jawa.

"Montigo Resorts ini akan menjadi salah satu ikon bagi Kota Batam," kata Dahlan.

Sementara itu, Kabag Humas Pemko Batam, Ardi Winata menyatakan bahwa hadirnya resort bintang lima pertama di Indonesia yang dibangun di Batam semakin menunjukkan bahwa Batam lebih dilirik investor dibanding daerah lain di Indonesia. Terutama dengan melekatnya konsep wisata meeting, incentive, conference, exhibition (MICE) di Kota Batam. Kondisi itu juga semakin mengukukuhkan rencana menjadikan Batam sebagai pintu gerbang untuk sector pariwisata Indonesia atau Window of Indonesia.

Menurut Ardi, keterlibatan swasta dalam menjadikan Batam sebagai window of Indonesia sangat penting karena pemerintah memiliki keterbatasan anggaran untuk membangun berbagai infrastruktur dan fasilitas yang mendukung sector pariwisata. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar