BATAM
– Aksi kejahatan seperti perompakan, penyelundupan, pencurian ikan dan trafficking di Selat Malaka diketahui
telah menurun setelah pemerintah mengintensifkan pengawasan dan peran inteligen
di kawasan tersebut.
Panglima Komando RI Kawasan Barat, Laksamana Muda
Sadiman mengatakan, Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran
internasional yang sering terjadi aksi kejahatan seperti perompakan, pencurian
ikan, penyelundupan dan perdagangan manusia atau trafficking. Aksi kejahatan tersebut
dahulu sering terjadi karena luasnya wilayah dan kurangnya pengawasan yang
dilakukan oleh aparat baik itu dari Indonesia maupun Malaysia.
Untuk itu, pemerintah sejak beberapa tahun lalu
telah mengintensifkan pengawasan di Selat Malaka dengan menambah armada kapal,
personil dan juga mengintensifkan peran inteligen. Selain itu, juga telah
dilakukan kerjasama dengan Malaysia untuk melakukan pengawasan bersama di Selat
Malaka.
“Peran inteligen dalam pengawasan selat malaka terus
ditingkatkan karena kalau hanya mengandalkan petugas patroli maka sulit untuk
memberantas aksi kejahatan di selat malaka disebabkan luasnya kawasan itu,”
katanya di Batam, Kamis (8/11).
Berkurangnya aksi kejahatan di Selat malaka juga
disebabkan langkah Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batam yang telah menempatkan
12 unit radar sistem pengawasan maritim atau Integrated Maritime Surveillance System dari Sabang hingga Batam,
Kepulauan Riau yang diharapkan bisa efektif untuk mengamankan Selat
Malaka.
Penggunaan radar sistem pengawasan maritim tersebut dioperasikan hanya pada malam hari karena pada siang hari kapal-kapal yang melintas masih dapat dipantau oleh patroli keamanan laut (Patkamla). Penempatan radar tersebut dinilai efektif membantu pengawasan laut mengingat jumlah personil atau petugas yang melakukan patroli sangat minim. (gus).
Penggunaan radar sistem pengawasan maritim tersebut dioperasikan hanya pada malam hari karena pada siang hari kapal-kapal yang melintas masih dapat dipantau oleh patroli keamanan laut (Patkamla). Penempatan radar tersebut dinilai efektif membantu pengawasan laut mengingat jumlah personil atau petugas yang melakukan patroli sangat minim. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar