Selasa, 12 Februari 2013

Musim Haji Meningkatkan Perekonomian Batam


Ditunjuknya Batam sebagai salah satu embarkasi keberangkatan calon jamaah haji membawa berkah bagi daerah ini karena setiap datang musim Haji, peredaran uang naik signifikan dan sektor usaha kecil bergerak seiring tingginya permintaan produk kerajinan, makanan, transportasi dan penukaran uang.

Tahun 2012 ini saja, embarkasi Batam memberangkatkan sekitar 9.888 calon jamaah haji lebih banyak disbanding tahun sebelumnya yang sekitar 8.000 jamaah. Ribuan calon Haji tersebut di inapkan selama beberapa hari di Asrama Haji Batam Centre untuk menunggu keberangkatan ke tanah suci Mekah.

Sembari menunggu untuk diberangkatkan, para calon jamaah Haji tersebut membelanjakan sebagian uangnya untuk membeli keperluan haji di Batam seperti mukena, makanan, kerajinan tangan dan lainnya. Selain itu, banyak juga para calon jamaah haji yang menukarkan uang rupiahnya kedalam bentuk Real untuk dibawa ke Mekah. Alhasil, banyak bermunculan usaha di sekitar Asrama Haji Batam centre seperti usaha perdagangan, money changger, usaha sewa mobil dan lainnya.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengakui adanya dampak positif dari musim haji terhadap perekonomian Batam. Sebab jika dikalkulasikan setiap calon jamaah haji mengeluarkan uang sekitar satu juta rupiah selama menunggu di Batam untuk diberangkatkan maka jika ada 9.888 calon jamaah haji berarti ada 9,8 miliar rupiah uang yang masuk ke Batam hanya dalam beberapa hari saja di musim haji.

"Tahun ini diperkirakan 9.888 calon haji dijadwalkan berangkat dan pulang melalui Bandara Hang Nadim Batam dan kondisi itu telah membuat perekonomian daerah ini semakin bergairah,” kata Dahlan.

Para calon haji yang berangkat ke Meakkah melalui embarkasi Batam tidak hanya berasal dari Kepri, melainkan juga Riau, Kalimantan Barat dan Jambi. Keberadaan para Calon jamaah haji tersebut dinilai mampu meningkatkan perekonomian Batam karena calon jemaah haji menggunakan transportasi, akomodasi, konsumsi dan hasil industri yang tersedia di kota itu. Pelaku usaha di sektor industri rumahan, contohnya, pada setiap musim pemberangkatan calon haji selalu dilibatkan dengan menjadikan hasil olahan para pelaku usaha mikro tersebut sebagai oleh oleh wajib untuk para calon jamaah haji. Untuk tahun ini, Embarkasi Batam memberikan buah tangan berupa abon ikan.

Abon ikan yang diberikan kepada para jemaah calon haji diproduksi oleh warga masyarakat di Kabupaten Bintan. Makanan dalam kemasan itu pernah dipamerkan sebelumnya dalam bazar MTQ tingkat nasional di Ambon, dan ternyata respons masyarakat disana cukup baik.

Selain usaha makanan, bisnis lainya seperti kerajinan tasbih, mukena,  rental mobil dan masih banyak lagi juga mendapat keuntungan cukup besar di musim haji. Misalnya yang di alami Bapak Andi Muslim yang sehari hari menyewakan mobilnya untuk calon jamaah haji.
Dalam satu hari, Andi dapat menyewakan 5 mobil dengan harga satu mobil sekitar 300 ribu rupiah. Dengan demikian, dalam sehari dia mendapat pemasukan sekitar 1,5 juta rupiah. Begitupun yang dialami Romi yang sehari hari membuka praktik penukaran uang di Asrama Haji batam Centre.

Menurut Romi, beberapa hari menjelang keberangkatan biasanya banyak calon jamaah haji yang menukarkan uangnya dalam bentuk Real dan keuntunganya dalam sehari pada saat itu bisa mencapai 1,5 juta sampai 2 juta rupiah dari selisih kurs yang diperolehnya. (gus).
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar