Ditunjuknya
Batam sebagai salah satu embarkasi keberangkatan calon jamaah haji membawa
berkah bagi daerah ini karena setiap datang musim Haji, peredaran uang naik
signifikan dan sektor usaha kecil bergerak seiring tingginya permintaan produk
kerajinan, makanan, transportasi dan penukaran uang.
Tahun 2012 ini saja, embarkasi Batam memberangkatkan
sekitar 9.888 calon jamaah haji lebih banyak disbanding tahun sebelumnya yang
sekitar 8.000 jamaah. Ribuan calon Haji tersebut di inapkan selama beberapa
hari di Asrama Haji Batam Centre untuk menunggu keberangkatan ke tanah suci
Mekah.
Sembari menunggu untuk diberangkatkan, para calon
jamaah Haji tersebut membelanjakan sebagian uangnya untuk membeli keperluan
haji di Batam seperti mukena, makanan, kerajinan tangan dan lainnya. Selain
itu, banyak juga para calon jamaah haji yang menukarkan uang rupiahnya kedalam
bentuk Real untuk dibawa ke Mekah. Alhasil, banyak bermunculan usaha di sekitar
Asrama Haji Batam centre seperti usaha perdagangan, money changger, usaha sewa
mobil dan lainnya.
Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengakui adanya dampak
positif dari musim haji terhadap perekonomian Batam. Sebab jika dikalkulasikan
setiap calon jamaah haji mengeluarkan uang sekitar satu juta rupiah selama
menunggu di Batam untuk diberangkatkan maka jika ada 9.888 calon jamaah haji
berarti ada 9,8 miliar rupiah uang yang masuk ke Batam hanya dalam beberapa
hari saja di musim haji.
"Tahun ini diperkirakan 9.888 calon haji dijadwalkan berangkat dan
pulang melalui Bandara Hang Nadim Batam dan kondisi itu telah membuat
perekonomian daerah ini semakin bergairah,” kata Dahlan.
Para calon haji yang berangkat ke Meakkah melalui embarkasi Batam tidak
hanya berasal dari Kepri, melainkan juga Riau, Kalimantan Barat dan Jambi. Keberadaan
para Calon jamaah haji tersebut dinilai mampu meningkatkan perekonomian Batam karena
calon jemaah haji menggunakan transportasi, akomodasi, konsumsi dan hasil
industri yang tersedia di kota itu. Pelaku usaha di sektor industri rumahan,
contohnya, pada setiap musim pemberangkatan calon haji selalu dilibatkan dengan
menjadikan hasil olahan para pelaku usaha mikro tersebut sebagai oleh oleh
wajib untuk para calon jamaah haji. Untuk tahun ini, Embarkasi Batam memberikan
buah tangan berupa abon ikan.
Abon ikan yang diberikan kepada para jemaah calon haji diproduksi oleh warga
masyarakat di Kabupaten Bintan. Makanan dalam kemasan itu pernah dipamerkan
sebelumnya dalam bazar MTQ tingkat nasional di Ambon, dan ternyata respons
masyarakat disana cukup baik.
Selain usaha makanan, bisnis lainya seperti kerajinan tasbih, mukena, rental mobil dan masih banyak lagi juga mendapat keuntungan cukup besar di musim haji. Misalnya yang di alami Bapak Andi Muslim yang sehari hari menyewakan mobilnya untuk calon jamaah haji.
Selain usaha makanan, bisnis lainya seperti kerajinan tasbih, mukena, rental mobil dan masih banyak lagi juga mendapat keuntungan cukup besar di musim haji. Misalnya yang di alami Bapak Andi Muslim yang sehari hari menyewakan mobilnya untuk calon jamaah haji.
Dalam satu hari, Andi dapat menyewakan 5 mobil
dengan harga satu mobil sekitar 300 ribu rupiah. Dengan demikian, dalam sehari
dia mendapat pemasukan sekitar 1,5 juta rupiah. Begitupun yang dialami Romi
yang sehari hari membuka praktik penukaran uang di Asrama Haji batam Centre.
Menurut Romi, beberapa hari menjelang keberangkatan
biasanya banyak calon jamaah haji yang menukarkan uangnya dalam bentuk Real dan
keuntunganya dalam sehari pada saat itu bisa mencapai 1,5 juta sampai 2 juta
rupiah dari selisih kurs yang diperolehnya. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar