BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam akhirnya
mulai mengerjakan proyek pengembangan Pelabuhan Kargo Batu Ampar senilai 366
miliar rupiah. Proyek yang didanai APBN tersebut diproyeksikan rampung 2014 dan
nantinya mampu menampung kargo dengan kapasitas 600 ribu TEU’s lebih banyak dibanding
yang ada saat ini 200 ribu TEU’s.
Kordinator Pembangunan Proyek Batu Ampar, Benny Syahroni mengatakan,
pihaknya sudah mulai mengerjakan proyek pengembangan Batu Ampar, seperti pengerjaan
tiang pancang dan penambahan dermaga. Tiang pancang yang akan dibangun sebanyak
466 titik ditargetkan selesai 2013.
“Saat ini, pengerjaan proyek sudah mencapai 11,5 persen dari target 18,9
persen hingga akhir tahun ini, dan diproyeksikan rampung tahun 2014,” katanya,
Kamis (25/10).
Kemudian, Dermaga di sebelah utara akan diperpanjang menjadi 670 meter agar
dapat menampung kargo dengan kapasitas maksimal 600 ribu TEUs per tahun. Untuk
tahap pertama, dana yang akan
Tahap pertama pembangunan proyek membutuhkan anggaran sekitar 63 miliar rupiah, kemudian tahun depan akan dibangun struktur beton, timbunan pasir atau reklamasi perairan sekitar seluas 100 x 300 meter, dan pengerjaan fisik lainnya dengan perkiraan anggaran 150 miliar rupiah.
Tahap pertama pembangunan proyek membutuhkan anggaran sekitar 63 miliar rupiah, kemudian tahun depan akan dibangun struktur beton, timbunan pasir atau reklamasi perairan sekitar seluas 100 x 300 meter, dan pengerjaan fisik lainnya dengan perkiraan anggaran 150 miliar rupiah.
Jika sudah rampung, Pelabuhan Batu Ampar nantinya mamiliki lebar 305 meter
dan tinggi tiang 23 meter. Saat ini, Pelabuhan Batu Ampar hanya memiliki
kapasitas sekitar 200 ribu TEU’s per tahun dengan panjang dermaga 1.050 meter, kapasitas sandar
kapal 35 ribu ton dengan kedalaman 6-12 LWS (lower water sea/dari dalam laut).
Direktur Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko
Wiwoho mengatakan, Pelabuhan Batu Ampar rencananya nanti akan memiliki
kapasitas bongkar muat hingga 1,5 juta TEUs per tahun dengan panjang 3.600
meter dan kedalaman 14 LWS meter. Dengan demikian, Pelabuhan itu mampu bersaing
dengan pelabuhan bongkar muat lain di kawasan Asia Pasifik.
Pembangunan pelabuhan kargo, menurut Djoko sangat penting sebagai syarat
untuk mendatangkan investor global agar proses keluar masuk barang yang akan di
ekspor dan impor bisa dilakukan dengan cepat. Dengan dikembangkanya pelabuhan
tersebut diharapkan semakin banyak investor asing yang menanamkan modalnya di
Batam.
Sementara itu, selama tiga bulan terakhir terdapat puluhan perusahaan asing
yang berinvestasi di Batam yang nilainya mencapai 40,6 juta dolar AS.
Perusahaan ini juga menyerap ribuan tenaga kerja asal Batam.
Untuk September 2011 saja, investasi yang masuk ke Batam mencapai 2,2 juta
dolar AS. Investasi ini datang dari beberapa perusahaan asal Ukraina dan
perusahaan produsen asal Singapura.
BP Batam sendiri menargetkan investasi asing baru di Batam pada 2012
mencapai 100 perusahaan baru. Untuk mewujudkan itu maka dibangun sejumlah
infrastruktur seperti pelabuhan dan mempercepat proses birokrasi.
“Saat ini banyak investor asing yang menanamkan modal di industri galangan
kapal, manufaktur elektronik, dan penunjang migas,” kata Djoko.
Sementara itu, pengajuan aplikasi investasi pada September terdapat 12 PMA
dengan total investasi senilai 28,2 juta dolar AS. Beberapa bidang investasi
tersebut mencakup industri perakitan komputer dan elektronik, industri
semi-konduktor, jasa penunjang migas, perbaikan kapal dan pembuatan kapal.
Negara yang mengajukan rencana investasi tersebut adalah Malaysia, Jepang,
Singapura dan Australia. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar