Selasa, 12 Februari 2013

Pengembangan Pelabuhan Kargo Batu Ampar Mulai Dikerjakan


BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam akhirnya mulai mengerjakan proyek pengembangan Pelabuhan Kargo Batu Ampar senilai 366 miliar rupiah. Proyek yang didanai APBN tersebut diproyeksikan rampung 2014 dan nantinya mampu menampung kargo dengan kapasitas 600 ribu TEU’s lebih banyak dibanding yang ada saat ini 200 ribu TEU’s.

Kordinator Pembangunan Proyek Batu Ampar, Benny Syahroni mengatakan, pihaknya sudah mulai mengerjakan proyek pengembangan Batu Ampar, seperti pengerjaan tiang pancang dan penambahan dermaga. Tiang pancang yang akan dibangun sebanyak 466 titik ditargetkan selesai 2013.

“Saat ini, pengerjaan proyek sudah mencapai 11,5 persen dari target 18,9 persen hingga akhir tahun ini, dan diproyeksikan rampung tahun 2014,” katanya, Kamis (25/10).

Kemudian, Dermaga di sebelah utara akan diperpanjang menjadi 670 meter agar dapat menampung kargo dengan kapasitas maksimal 600 ribu TEUs per tahun. Untuk tahap pertama, dana yang akan

Tahap pertama pembangunan proyek membutuhkan anggaran sekitar 63 miliar rupiah, kemudian tahun depan akan dibangun struktur beton, timbunan pasir atau reklamasi perairan sekitar seluas 100 x 300 meter, dan pengerjaan fisik lainnya dengan perkiraan anggaran 150 miliar rupiah.

Jika sudah rampung, Pelabuhan Batu Ampar nantinya mamiliki lebar 305 meter dan tinggi tiang 23 meter. Saat ini, Pelabuhan Batu Ampar hanya memiliki kapasitas sekitar 200 ribu TEU’s per tahun dengan  panjang dermaga 1.050 meter, kapasitas sandar kapal 35 ribu ton dengan kedalaman 6-12 LWS (lower water sea/dari dalam laut).

Direktur Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, Pelabuhan Batu Ampar rencananya nanti akan memiliki kapasitas bongkar muat hingga 1,5 juta TEUs per tahun dengan panjang 3.600 meter dan kedalaman 14 LWS meter. Dengan demikian, Pelabuhan itu mampu bersaing dengan pelabuhan bongkar muat lain di kawasan Asia Pasifik.

Pembangunan pelabuhan kargo, menurut Djoko sangat penting sebagai syarat untuk mendatangkan investor global agar proses keluar masuk barang yang akan di ekspor dan impor bisa dilakukan dengan cepat. Dengan dikembangkanya pelabuhan tersebut diharapkan semakin banyak investor asing yang menanamkan modalnya di Batam.

Sementara itu, selama tiga bulan terakhir terdapat puluhan perusahaan asing yang berinvestasi di Batam yang nilainya mencapai 40,6 juta dolar AS. Perusahaan ini juga menyerap ribuan tenaga kerja asal Batam.

Untuk September 2011 saja, investasi yang masuk ke Batam mencapai 2,2 juta dolar AS. Investasi ini datang dari beberapa perusahaan asal Ukraina dan perusahaan produsen asal Singapura.

BP Batam sendiri menargetkan investasi asing baru di Batam pada 2012 mencapai 100 perusahaan baru. Untuk mewujudkan itu maka dibangun sejumlah infrastruktur seperti pelabuhan dan mempercepat proses birokrasi.

“Saat ini banyak investor asing yang menanamkan modal di industri galangan kapal, manufaktur elektronik, dan penunjang migas,” kata Djoko.

Sementara itu, pengajuan aplikasi investasi pada September terdapat 12 PMA dengan total investasi senilai 28,2 juta dolar AS. Beberapa bidang investasi tersebut mencakup industri perakitan komputer dan elektronik, industri semi-konduktor, jasa penunjang migas, perbaikan kapal dan pembuatan kapal. Negara yang mengajukan rencana investasi tersebut adalah Malaysia, Jepang, Singapura dan Australia. (gus).
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar