Selasa, 12 Februari 2013

PLN Batam Jamin Pasokan Listrik



PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam menjamin pasokan listrik di Batam tetap aman untuk kebutuhan industri yang terus meningkat, seiring telah ditandanganinya Gas Sales Agreement (GSA) dengan Premier Oil West Natuna yang akan memasok 20 bbtud gas dan telah ditandatanganinya dua Power Purchase Agreement antara perseroan dengan PT Universal Batam Energi perihal pembangunan PLTG Tanjung Uncang 2 x 35 MW kemudian dengan PT Mitra Energi Batam perihal penambahan kapasitas PLTG Panaran tahap satu dengan combine cycle dan chiller

Direktur Utama PLN Batam, Dadan Kurniadipura mengatakan, pada bulan Oktober lalu telah dilaksanakan dua penandatanganan Power Purchase Agreement antara PLN Batam dengan PT Universal Batam Energi perihal pembangunan PLTG Tanjung Uncang 2 x 35 MW dan antara PLN Batam dengan PT Mitra Energi Batam perihal penambahan kapasitas PLTG Panaran I dengan combine cycle dan chiller.
Pembangunan PLTG 2 x 35 MW Tanjung Uncang oleh PT Universal Batam Energi (UBE) dan combine cycle dan chiller oleh PT Mitra Energi Batam (MEB) itu merupakan bagian dari rencana strategis bright PLN Batam dalam pembangunan pembangkit yang berkelanjutan pada kurun waktu 2012 s.d 2016 di sistem Batam. Tujuan pembangunan yang berkelanjutan ini selain untuk memenuhi pertumbuhan energi rata-rata 11 persen juga untuk memenuhi kebutuhan Beban Puncak yang rata-rata tumbuh 10 persen. Selain itu penambahan kapasitas ini juga untuk menggantikan pembangkit berbahan bakar minyak.

“PLN batam harus melakukan diversifikasi bahan bakar untuk menjamin kualitas listrik di Batam karena selama ini Pembangkit listrik
yang ada sangat tergantung pada gas, minyak dan batubara,” katanya.

Gas untuk pembangkit listrik di Batam selama ini bersumber dari Grisik Sumatera, dan untuk selanjutnya PLN Batam akan mendatangkan pasokan gas dari Natuna sehingga jika terjadi persoalan di ladang gas Gressik bisa diantasipasi dengan sumber gas dari Natuna.
Dengan dibangunya dua proyek tersebut, PLN Batam nantinya dapat berhemat karena biaya pembelian bahan bakar bisa dikurangi bahkan kedepannya diharapkan dapat menghentikan pemakaian bahan bakar minyak yang harganya sangat mahal. Dengan demikian perseroan dapat menambah pasokan listrik guna meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan di Batam.

Selain telah menandatangani dua perjanjian pengerjaan pembangkit listrik, PLN Batam juga beberapa waktu lalu telah Gas Sales Agreement (GSA) dengan Premier Oil West Natuna yang akan memasok 20 bbtud gas. Dengan adanya kerjasama tersebut maka pasokan gas untuk kebutuhan pembangkit listrik di Batam cukup tersedia.

Ketua Apindo Batam, Oka Simatupang mengatakan, Ekonomi Batam setiap tahun tumbuh diatas rata rata nasional atau lebih dari 7,0 persen yang memicu pertumbuhan konsumsi listrik sekitar 10-15 persen setiap tahunnya. Kondisi itu memaksa PLN Batam sebagai pemegang kuasa ketenagalistrikan di Batam harus siap menyediakan pasokan listrik yang handal. Sebab jika kualitas listrik di Batam buruk maka sulit bagi pemerintah untuk mendatangkan investor.

PLN Batam saat ini baru memiliki tujuh proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga gas ditambah dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dengan total kapasitas yang mampu dihasilkan sebesar 314 megawatt dan nantinya akan bertambah menjadi 624 megawatt setelah beberapa proyek PLTG dan PLTGU rampung. Dengan demikian, PLN Batam memiliki daya cadangan sebesar 200 megawatt atau setara dengan 35 persen dari total daya tampung yang dimiliki sehingga dapat menjamin pasokan listrik untuk kebutuhan industry dan masyarakat Batam.

Dengan bertambahnya daya listrik yang dimiliki PLN Batam maka semakin banyak pula yang dijual sehingga pendapatan bisa meningkat. Perseroan menargetkan pendapatan tahun 2012 ini sebesar 1,87 triliun rupiah naik 10,6 persen dari realisasi tahun lalu yang 1,69 triliun rupiah. Sementara itu, target laba tahun ini diharapkan lebih besar dari tahun sebelumnya yang 116,73 miliar rupiah. Perseroan memprediksi tambahan pelanggan pada 2013 mendatang sebanyak 8.500 pelanggan sehingga total pelanggan menjadi 233.500 pelanggan dari 225 ribu pelanggan pada 2012. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar