PT
Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam menjamin pasokan listrik di Batam tetap
aman untuk kebutuhan industri yang terus meningkat, seiring telah
ditandanganinya Gas Sales Agreement (GSA) dengan Premier Oil West Natuna yang
akan memasok 20 bbtud gas dan telah ditandatanganinya dua Power Purchase
Agreement antara perseroan dengan PT Universal Batam Energi perihal pembangunan
PLTG Tanjung Uncang 2 x 35 MW kemudian dengan PT Mitra Energi Batam perihal penambahan
kapasitas PLTG Panaran tahap satu dengan combine
cycle dan chiller
Direktur Utama PLN Batam, Dadan Kurniadipura
mengatakan, pada bulan Oktober lalu telah dilaksanakan dua penandatanganan
Power Purchase Agreement antara PLN Batam dengan PT Universal Batam Energi
perihal pembangunan PLTG Tanjung Uncang 2 x 35 MW dan antara PLN Batam dengan
PT Mitra Energi Batam perihal penambahan kapasitas PLTG Panaran I dengan
combine cycle dan chiller.
Pembangunan PLTG 2 x 35 MW Tanjung Uncang oleh PT Universal Batam Energi
(UBE) dan combine cycle dan chiller oleh PT Mitra Energi Batam (MEB) itu merupakan
bagian dari rencana strategis bright PLN Batam dalam pembangunan pembangkit
yang berkelanjutan pada kurun waktu 2012 s.d 2016 di sistem Batam. Tujuan
pembangunan yang berkelanjutan ini selain untuk memenuhi pertumbuhan energi
rata-rata 11 persen juga untuk memenuhi kebutuhan Beban Puncak yang rata-rata
tumbuh 10 persen. Selain itu penambahan kapasitas ini juga untuk menggantikan
pembangkit berbahan bakar minyak.
“PLN batam harus melakukan diversifikasi bahan bakar untuk menjamin kualitas
listrik di Batam karena selama ini Pembangkit listrik
yang ada sangat tergantung
pada gas, minyak dan batubara,” katanya.
Gas untuk pembangkit listrik di Batam selama ini bersumber dari Grisik
Sumatera, dan untuk selanjutnya PLN Batam akan mendatangkan pasokan gas dari
Natuna sehingga jika terjadi persoalan di ladang gas Gressik bisa diantasipasi
dengan sumber gas dari Natuna.
Dengan dibangunya dua proyek tersebut, PLN Batam nantinya dapat berhemat
karena biaya pembelian bahan bakar bisa dikurangi bahkan kedepannya diharapkan
dapat menghentikan pemakaian bahan bakar minyak yang harganya sangat mahal.
Dengan demikian perseroan dapat menambah pasokan listrik guna meningkatkan
kehandalan sistem kelistrikan di Batam.
Selain telah menandatangani dua perjanjian pengerjaan pembangkit listrik,
PLN Batam juga beberapa waktu lalu telah Gas Sales Agreement (GSA) dengan
Premier Oil West Natuna yang akan memasok 20 bbtud gas. Dengan adanya kerjasama
tersebut maka pasokan gas untuk kebutuhan pembangkit listrik di Batam cukup
tersedia.
Ketua Apindo Batam, Oka Simatupang mengatakan, Ekonomi Batam setiap tahun
tumbuh diatas rata rata nasional atau lebih dari 7,0 persen yang memicu
pertumbuhan konsumsi listrik sekitar 10-15 persen setiap tahunnya. Kondisi itu
memaksa PLN Batam sebagai pemegang kuasa ketenagalistrikan di Batam harus siap
menyediakan pasokan listrik yang handal. Sebab jika kualitas listrik di Batam
buruk maka sulit bagi pemerintah untuk mendatangkan investor.
PLN Batam saat ini baru memiliki tujuh proyek pembangunan pembangkit listrik
tenaga gas ditambah dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dengan
total kapasitas yang mampu dihasilkan sebesar 314 megawatt dan nantinya akan
bertambah menjadi 624 megawatt setelah beberapa proyek PLTG dan PLTGU rampung.
Dengan demikian, PLN Batam memiliki daya cadangan sebesar 200 megawatt atau
setara dengan 35 persen dari total daya tampung yang dimiliki sehingga dapat
menjamin pasokan listrik untuk kebutuhan industry dan masyarakat Batam.
Dengan bertambahnya daya listrik yang dimiliki PLN Batam maka semakin banyak
pula yang dijual sehingga pendapatan bisa meningkat. Perseroan menargetkan
pendapatan tahun 2012 ini sebesar 1,87 triliun rupiah naik 10,6 persen dari
realisasi tahun lalu yang 1,69 triliun rupiah. Sementara itu, target laba tahun
ini diharapkan lebih besar dari tahun sebelumnya yang 116,73 miliar rupiah. Perseroan
memprediksi tambahan pelanggan pada 2013 mendatang sebanyak 8.500 pelanggan
sehingga total pelanggan menjadi 233.500 pelanggan dari 225 ribu pelanggan pada
2012. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar