Minggu, 14 Oktober 2012

Batam Bersiap Konversi Energi


 Makin langka dan mahalnya bahan bakar minyak membuat pemerintah pusat harus melakukan konversi energy ke bahan bakar yang lebih murah dan masih berlimpah di tanah air dan salah satu alternatif bahan bakar tersebut adalah gas. Untuk itu, pemerintah mencanangkan program nasional untuk konversi bahan bakar minyak ke gas dan untuk memperkuat hal itu Kementrian Energi Sumber Daya Mineral telah mengeluarkan instruksi ke Pemerintah Daerah agar menyusun program pengalihan bahan bakar tersebut.
 
Walikota Batam, Ahmad Dahlan menyambut positif langkah pemerintah pusat tersebut dan segera menyusun langkah strategis konversi bahan bakar tersebut dan targetnya, Batam akan menggunakan bahan bakar gas sebagai energi utama untuk kendaraan. Untuk mengetahui langkah dan kebijakan Pemerintah Kota Batam terkait dengan konversi bahan bakar tersebut, berikut petikan wawancara dengan Ahmad Dahlan.
 
Bagaimana anda menyikapi kebijakan Pemerintah Pusat tentang konversi bahan bakar ?..
 
Begini, Batam merupakan kota industry dan perdagangan sehingga kebutuhan bakar sangat penting untuk menjamin investasi dan untuk kebutuhan industri. Selain untuk industry, bahan bakar juga banyak dikonsumsi warga untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan,terlebih jumlah kendaraan di Batam terus meningkat seiring pertumbuhan pendapatan masyarakat.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar, selama ini Batam memiliki kuota yang ditetapkan Pertamina dan jumlahnya sangat terbatas terlebih untuk BBM bersubsidi. Tahun ini saja, Batam hanya memperoleh kuota atau jatah bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebanyak 210.195 kilo liter setara dengan 210 ribu ton, jumlah itu turun hamper 30 persen dibanding tahun lalu.  
 
Kami menyadari bahwa bahan bakar minyak yang dimiliki Negara sangat terbatas terlebih harganya terus meningkat sehingga pemerintah harus mencanangkan program konversi energy. Untuk itu, kami menyambut baik dan akan meneruskan program tersebut dengan membangun infrastruktur pendukung.
 
Apa langkah awal anda untuk melaksanakan program konversi energy tersebut ?..
 
Pertama perlu saya sampaikan bahwa target kami program ini bias berjalan penuh pada tahun 2014. Untuk itu, sedang dipersiapkan teknologi dan infrastruktur BBG.  Untuk teknologi kendaraan, Pemerintah Kota Batam bekerjasama dengan lembaga pendidikan dan Pemerintah Pusat guna mengembangkan teknologi mobil berbahan bakar gas. Sedangkan untuk infrastruktur pengisian bahan bakar gas akan dikerjasamakan dengan swasta serta Pertamina.
 
Pemko Batam saat ini sedang mencari penanam modal untuk membangun mother station agar stasiun pengisian bahan bakar umum juga menyiapkan fasilitas gas.
 
Apakah anda optimistis program tersebut akan berjalan sesuai dengan target ?...
 
Ya tentu saja saya optimistis karena warga Batam cukup cerdas, terlebih harga untuk membeli gas lebih murah dibanding BBM. Kalau saya tidak salah, harga gas untuk takaran satu liter BBM hanya separuh dari harga BBM itu sendiri sehingga masyarakat tentu saja akan memilih gas untuk kendaraanya karena lebih murah.
 
Bagaimana anda meyakinkan warga untuk membeli gas pada kendaraanya karena biasanya untuk memulai sesuatu yang baru cukup sulit ?..
 
Memang tidak mudah untuk merubah prilaku masyarakat terlebih kondisi tersebut sudah cukup lama terjadi. Untuk itu, saya akan menjadi orang yang pertama di Batam yang akan melakukan konversi BBM ke gas. Kendaraan pribadi yang saya miliki akan saya modifikasi untuk menyediakan peralatan penampung Bahan bakar gas. Kemudian saya juga akan menghimbau kepada pejabat di Batam agar melakukan hal yang sama sehingga seluruh masyarakat bias mencontohnya.
 
Terkait dengan program hemat energy selain BBM, apalagi kebijakan yang akan anda lakukan ?..
 
Pemko Batam sudah melakukan kebijakan hemat energy dilingkungan kantor pemerintah daerah. Cara yang kami lakukan adalah dengan mematikan lampu, komputer dan perangkat yang menggunakan listrik lainnya bila tidak diperlukan. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar