BATAM – Kota Batam membutuhkan sarana pengelolaan air limbah
terpadu untuk menjaga persediaan air bersih agar tidak tercemar seiring pesatnya
pertumbuhan jumlah penduduk dan perumahan serta industri yang meningkatkan
volume limbah cair.
Ketua Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK) Kepri, Endra Mayendra mengatakan, sudah saatnya pemerintah
Provinsi Kepri dan Pemkot Batam mulai merencanakan untuk membangun sarana
pengelolaan limbah terpadu di Kota Batam seiring makin meningkatnya volume
limbah yang disebabkan pertumbuhan industry, jumlah penduduk dan perumahan.
Pasalnya, system pengelolaan limbah yang ada saat ini sudah tertinggal dan
tidak dapat mengelola limbah yang ada secara baik sehingga pada saat ini nanti dapat
menyebabkan kontaminasi dan pencemaran pada air permukaan dan badan air seperti
drainase permukaan, embung dan waduk sehingga berpotensi menjadi wadah yang
baik bagi penularan penyakit.
"Sangat penting keberadaan pembuangan air limbah terpadu untuk menyelamatkan keberadaan air untuk kehidupan masyarakat di Batam Provinsi Kepri ini," katanya, Selasa (22/5).
Menurutnya, air limbah dapat menyebabkan endapan lumpur yang lama kelamaan akan terjadi pendangkalan dasar badan air, sehingga menyebabkan banjir atau genangan. Pada saat ini saja, mudah ditemui limbah rumah tangga baik itu hasil cucian piring sampai limpasan septi tank langsung dibuang sembarang ke drainase padahal itu adalah sumber penyakit seperti typus dan lain-lain.
Pihak pengembang atau pengusaha properti, kata Endra sebenarnya memiliki kewajiban untuk mengolah air limbah secara terpadu. Caranya, air limbah yang dihasilkan dari perumahan harus diolah sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik air limbah sebelum dibuang ke saluran drainase umum, dan seharusnya hal itu disyaratkan sebelum IMB diterbitkan.
Untuk kawasan pemukiman umum yang tidak dikelola oleh pengusaha atau pengembang maka penyediaan sarana pengelolaan limbahnya menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah untuk membangun pengolahan limbah terpadu.
"Sangat penting keberadaan pembuangan air limbah terpadu untuk menyelamatkan keberadaan air untuk kehidupan masyarakat di Batam Provinsi Kepri ini," katanya, Selasa (22/5).
Menurutnya, air limbah dapat menyebabkan endapan lumpur yang lama kelamaan akan terjadi pendangkalan dasar badan air, sehingga menyebabkan banjir atau genangan. Pada saat ini saja, mudah ditemui limbah rumah tangga baik itu hasil cucian piring sampai limpasan septi tank langsung dibuang sembarang ke drainase padahal itu adalah sumber penyakit seperti typus dan lain-lain.
Pihak pengembang atau pengusaha properti, kata Endra sebenarnya memiliki kewajiban untuk mengolah air limbah secara terpadu. Caranya, air limbah yang dihasilkan dari perumahan harus diolah sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik air limbah sebelum dibuang ke saluran drainase umum, dan seharusnya hal itu disyaratkan sebelum IMB diterbitkan.
Untuk kawasan pemukiman umum yang tidak dikelola oleh pengusaha atau pengembang maka penyediaan sarana pengelolaan limbahnya menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah untuk membangun pengolahan limbah terpadu.
“Pemerintah daerah harusnya sudah
memiliki masterplan perencanaan limbah terpadu kemudian mengimplementasikan
perencanaan tersebut,” katanya.
Pemerintah daerah juga harus meng-edukasi masyarakat tentang limbah, akibat dan dampak dari limbah rumah tangga yang dibuang masyarakat serta melakukan penelitian terhadap sampel-sampel limbah rumah tangga di pemukiman.
"Kita ingin pertumbuhan ekonomi Kepri lebih baik, salah satu indikator dari pertumbuhan itu adalah produktivitas masyarakat, dan itu dapat dicapai apabila tingkat kesehatan masyarakat baik," terangnya. (gus).
Pemerintah daerah juga harus meng-edukasi masyarakat tentang limbah, akibat dan dampak dari limbah rumah tangga yang dibuang masyarakat serta melakukan penelitian terhadap sampel-sampel limbah rumah tangga di pemukiman.
"Kita ingin pertumbuhan ekonomi Kepri lebih baik, salah satu indikator dari pertumbuhan itu adalah produktivitas masyarakat, dan itu dapat dicapai apabila tingkat kesehatan masyarakat baik," terangnya. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar