Minggu, 14 Oktober 2012

Batam Butuh Tempat Pembuangan Limbah Terpadu



BATAM – Kota Batam membutuhkan sarana pengelolaan air limbah terpadu untuk menjaga persediaan air bersih agar tidak tercemar seiring pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan perumahan serta industri yang meningkatkan volume limbah cair.

Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kepri, Endra Mayendra mengatakan, sudah saatnya pemerintah Provinsi Kepri dan Pemkot Batam mulai merencanakan untuk membangun sarana pengelolaan limbah terpadu di Kota Batam seiring makin meningkatnya volume limbah yang disebabkan pertumbuhan industry, jumlah penduduk dan perumahan.

Pasalnya, system pengelolaan limbah yang ada saat ini sudah tertinggal dan tidak dapat mengelola limbah yang ada secara baik sehingga pada saat ini nanti dapat menyebabkan kontaminasi dan pencemaran pada air permukaan dan badan air seperti drainase permukaan, embung dan waduk sehingga berpotensi menjadi wadah yang baik bagi penularan penyakit.

"Sangat penting keberadaan pembuangan air limbah terpadu untuk menyelamatkan keberadaan air untuk kehidupan masyarakat di Batam Provinsi Kepri ini," katanya, Selasa (22/5).

Menurutnya, air limbah dapat menyebabkan endapan lumpur yang lama kelamaan akan terjadi pendangkalan dasar badan air, sehingga menyebabkan banjir atau genangan. Pada saat ini saja, mudah ditemui limbah rumah tangga baik itu hasil cucian piring sampai limpasan septi tank langsung dibuang sembarang ke drainase padahal itu adalah sumber penyakit seperti typus dan lain-lain.

Pihak pengembang atau pengusaha properti, kata Endra sebenarnya memiliki kewajiban untuk mengolah air limbah secara terpadu.  Caranya, air limbah yang dihasilkan dari perumahan harus diolah sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik air limbah sebelum dibuang ke saluran drainase umum, dan  seharusnya hal itu disyaratkan sebelum  IMB diterbitkan.

Untuk kawasan pemukiman umum yang tidak dikelola oleh pengusaha atau pengembang maka penyediaan sarana pengelolaan limbahnya menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah untuk membangun pengolahan limbah terpadu.
“Pemerintah daerah harusnya sudah memiliki masterplan perencanaan limbah terpadu kemudian mengimplementasikan perencanaan tersebut,”  katanya.

Pemerintah daerah juga harus meng-edukasi masyarakat tentang limbah, akibat dan dampak dari limbah rumah tangga yang dibuang masyarakat serta melakukan penelitian terhadap sampel-sampel limbah rumah tangga di pemukiman.

"Kita ingin pertumbuhan ekonomi Kepri lebih baik, salah satu indikator dari pertumbuhan itu adalah produktivitas masyarakat, dan itu dapat dicapai apabila tingkat kesehatan masyarakat baik," terangnya. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar