BATAM - Pemerintah pusat melalui
Badan Pengatur Hili Migas (BPH-Migas) menetapkan kuota atau jatah bahan bakar
minyak (BBM) subsidi untuk Kota Batam tahun ini sebanyak 210.195 kilo liter
setara dengan 210 ribu ton, jumlah itu turun hamper 30 persen dibanding tahun
lalu.
Sales Area Manager Retail PT Pertamina Kepri I Ketut Permadi mengatakan,
Untuk tahun ini, Kota batam mendapat jatah BBM sebanyak 210.195 kilo liter atau
setara 210 ribu ton, terdiri dari premium 135.352 kilo liter dan solar 74.843
kiloliter. Jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 30 persen disbanding tahun
lalu, dimana untuk premium pada tahun 2011 kuotanya sebanyak 186.571 kilo liter
dan solar sebanyak 70.914 kilo liter.
“Kuota yang ada saat ini jika disbanding
dengan kebutuhan warga sangat kurang, tapi sudah menjadi keputusan pusat dan
mungkin daerah lain membutuhkan lebih banyak BBM bersubsidi,” katanya, Rabu
(9/5).
Sementara itu, untuk Provinsi Kepri kuota premium sebanyak 234.297 kilo
liter, solar 190.044 kilo liter dan minyak tanah subsidi sebesar 36.199 kilo
liter.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Ahmad Hizaji
mengatakan, Batam sebenarnya membutuhkan banyak kuota BBM seiring dengan
pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan konsumsi kendaraan. Untuk BBM non subsidi
saja, kata dia masih kurang terlebih BBM subsidi yang jumlahnya sangat terbatas.
Menurutnya, volume kendaraan roda empat dan roda dua di Batam terus
bertumbuh dan saat ini rata rata warga Batam memiliki kendaraan dengan demikian
jika jumlah penduduk Batam saat ini sekitar 1 juta jiwa maka volume kendaraan
yang ada saat ini sekitar 700 ribu lebih, terlebih satu orang terkadang
memiliki lebih dari satu kendaraan.
Pemerintah kota Batam sendiri terus mengajukan penambahan kuota BBM ke
Pertamina, namun jarang dipenuhi karena jumlahnya juga terbatas. Oleh karena
itu, pasokan BBM di Batam sering kurang dan BBM menjadi langka seperti yang
terjadi beberapa waktu lalu dimana hamper seluruh SPBU di Batam kehabisan BBM.
(gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar