Jumat, 12 Oktober 2012

Batam Tingkatkan Daya Saing Investasi

Batam terus berbenah meningkatkan daya saingnya sebagai Kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas atau Free Trade Zone (FTZ) agar tetap menarik bagi investor. Untuk itu, Pemerintah Kota Batam terus membangun infrastruktur dan membenahi layanan serta birokrasi supaya lebih efisien. Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan, selama lima tahun terakhir alokasi anggaran di APBD selalu difokuskan pada pembangunan infrastruktur selain tentunya untuk belanja rutin. Contohnya saja pada APBD tahun 2012 ini yang sekitar 1,4 triliun rupiah sebagian besar digunakan untuk belanja modal diantaranya membangun infrastruktur seperti jalan, pelabuhan dan fasilitas umum. “Batam punya visi menjadi Bandar Dunia yang Madani Modern dan menjadi andalan Pusat Perekonomian Nasional dan saat ini Batam telah menjadi sebuah daerah Industri, perdagangan, alih kapal, jasa dan pariwisata yang maju pesat. Sejalan dengan hal tersebut Pemko Batam dan DPRD Kota batam telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batam yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah yang menjadi acuan bagi pembangunan Batam lima tahun kedepan,” katanya, Senin (26/3). Untuk tahun 2013, meski masih 9 bulan lagi telah disusun rencana strategis pembangunan kota Batam. Rencana tersebut tertuang dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang diselenggarakan DPRD Provinsi Kepri Daerah Pemilihan Batam, DPRD KotaBatam, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Kota Batam, DPRD Kota Batam, BP Kawasan, tokoh masyarakat, Bappeda Provinsi Kepri, Instansi Vertikal Kota Batam, utusan dari Kecamatan LSM, Organisai profesi dan tokoh masyarakat se Kota Batam yang diselenggarakan baru baru ini. Hasil Musrenbang telah menghasilkan program kegiatan prioritas untuk tahun 2013 yang masih tetap fokus pada pembangunan infrastruktur. Menurut Dahlan, meskipun infrastruktur di Batam saat ini cukup memadai dan lebih baik dibanding beberapa daerah lain di Indonesia, namun hal itu belum cukup untuk meningkatkan daya saing Batam sebagai tujuan investasi bagi investor global. Oleh karenanya, pembangunan infrastruktur terus dilakukan dan setiap tahun alokasi anggaran akan tetap difokuskan untuk membangun infrastruktur. Untuk mendukung pembangunan infrastruktur, Pemko Batam menggenjot pendapatan sehingga setiap tahun terjadi peningkatan APBD . Pada Tahun 2011 APBD Kota Batam hanya 1,3 triliun rupiah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 335 miliar rupiah dari target sebesar 276 miliar rupiah dengan demikian PAD Tahun 2011 melebihi target sebesar 121,19 persen%. Sementara itu tahun 2012 APBD Kota Batam mencapai 1,4 Triliun dengan target PAD sebesar 375 miliar rupiah. Menurut Dahlan, target itu dapat dicapai seiring dengan peralihan beberapa pajak dari Pusat ke daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah yang memberi kewenangan tambahan kepada daerah diantaranya BPHTB dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pemerintah Kota Batam bersama DPRD Kota Batam juga langsung mempersiapkan landasan hukum dan sumber daya manusia untuk pelaksanaan BPHTB. Sejak di laksanakan Pada bulan januari 2011 sektor BPHTB telah memberi kontriusi yang besar terhadap PAD Kota Batam yang mencapai 155 Miliar, ini lebih lebih besar dari perimbagan dana BPHTB sebelum di limpahkan ke Daerah pada tahun 2009 berjumlah 86 Miliar. Sedangkan untuk tahun 2012 dari sektor BPHTB di targetkan sebesar 153 Miliar . Sementara dari sektor PBB baru akan di realisasikan pada januari 2013, yang berarti lebih cepat dari batas waktu yang diberi pusat pada akhir Tahun 2014. Beberapa proyek infrastruktur yang akan dikerjakan Pemko Batam tahun ini antara lain, peningkatan kualitas jalan, pemeliharaan jalan dan pembangunan jalan baru. Selama 2011, Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam telah mengerjakan peningkatan jalan kota sepanjang 8,2 kilo meter, lalu pemeliharaan berkala jalan sepanjang 1 kilo meter dan pemeliharaan rutin jalan sepanjang 35 kilo meter. Selain jalan, Pemko Batam juga telah membangun Penerangan Jalan Umum (PJU) yang pada tahun 2011 sebanyak 75 titik dan hingga saat ini telah terbangun sebanyak 9.423 titik. Pembangunan di daerah hinterland juga tidak ditinggalkan, sejumlah proyek seperti jembatan atau pelantar beton dibangun di beberapa pulau untuk memudahkan akses antara masyarakat yang ada di pulau satu dengan masyarakat pulau lainnya. Pemko Batam juga membangun 43 unit sumur dangkal, fasilitas sanitasi dan pengadaan air bersih serta listrik di daerah hinterland. “Untuk mengatasi banjir, Pemko Batam membangun drainase dan melakukan pemeliharaan terhadap drainase yang telah ada. Pada tahun 2011 saja telah dilakukan pembangunan dan pemeliharaan secara rutin terhadap drainase sepanjang 40.000 meter,” kata Dahlan. Investasi Tumbuh Direktur Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, saat ini banyak negara di dunia yang telah membangun kawasan FTZ seperti Batam sehingga persaingan untuk merebut investor global sangat ketat. Malaysia contohnya telah membangun kawasan industry Johor begitupun dengan Vietnam dan China. Oleh karenanya, Batam memang perlu meningkatkan daya saingnya dengan membangun infrastruktur yang handal dan kecepatan dalam proses pengurusan perijinan. Dengan kondisi saat ini saja, investasi di Batam masih tetap tumbuh dan sepanjang Januari 2012 terdapat empat penanaman modal asing (PMA) yang mengajukan aplikasi investasi di Batam yang berasal dari Singapura dan negara Asia lainnya. “Tahun 2012 ini BP Batam harus bekerja ekstra mempromosikan potensi investasi di Batam, untuk itu anggarannya pun dinaikkan dari 1 miliar rupiah pada 2011 menjadi 7,5 miliar rupiah untuk tahun 2012 ini,” katanya. Salah satu sektor ekonomi yang tumbuh pesat di Batam adalah properti, dan baru baru ini salah satu investor asing yang bekerjasama dengan investor local akan membangun Apartemen terbesar di Batam yakni PT Adhitya Inti yang akan membangun tiga menara apartemen tertinggi dengan nilai investasi sekitar 2 trilun rupiah. Direktur Operasional PT Adhitya Inti Helmi Soe mengatakan, pihaknya berencana membangun sebuah kompleks apartemen terpadu di kawasan Baloi, Batam yang diberinama Bliss Park. Masing masing tower atau menara akan dibangun 667 sampai 705 unit apartemen dengan 23 lantai sehingga nantinya Apartemen Bliss Park berkapasitas 2.911 unit apartemen. Tenaga Kerja Menurut Ahmad Dahlan, untuk menjaring investor agar mau menanamkan modalnya di Batam selain ketersediaan infrastruktur dan birokrasi yang efisien maka ketersediaan tenaga kerja yang handal juga mutlak diperlukan. Untuk itu, Pemko Batam terus membangun sarana kesehatan dan pendidikan guna menjaga kualitas masyarakat Batam. Salah satu upaya yang dilakukan Pemko Batam yakni dengan ditingkatkannya tipe Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dari Tipe D ke Tipe C. Peningkatan tipe RSUD ini dimulai pada tahun 2009 lalu dan kini sudah rampung diselesaikan dan telah dioperasionalkan sejak tahun 2011 lalu. Ditingkatkannya tipe RSUD ini seiring dengan tingginya jumlah penduduk Kota Batam. Keberadaan RSUD dibutuhkan baik untuk pelayanan per orangan maupun rujukan dari Puskesmas. Yang menjadi sasaran pelayanan RSUD adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah. Pelayanan kesehatan juga bisa diperoleh masyarakat di Puskesmas, Pustu dan Polindes. Bahkan sejak tahun 2007 lalu, Wali Kota Batam telah mengeluarkan kebijakan berobat gratis bagi masyarakat yang berobat di Puskesmas. Hingga tahun 2011 ini, jumlah Puskesmas di Kota Batam 15 unit, Pustu berjumlah 50 unit dan Polindes sebanyak 23 unit. Pemko Batam setiap tahunnya menambah jumlah Pukesmas, Pustu maupun Polindes. Dengaan demikian maka visi Pemko Batam untuk mewujudkan masyarakat Batam sehat dapat terwujud. Sementara itu, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Kota Batam, Dinas Pendidikan Kota Batam membangun Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB) setiap tahun. Sampai Tahun 2011, Pemko Batam telah membangun sebanyak 136 Sekolah Dasar (SD) Negeri, 46 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri. Di tingkat SLTA, Pemko Batam bersama Pemprov Kepri telah membangun 17 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan 6 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri. Sementara untuk jumlah siswa, SD negeri sebanyak 58,942 siswa, SMP negeri sebanyak 15723 siswa, SMA negeri sebanyak 7,978 siswa dan SMK negeri sebanyak 2,334 siswa. Khusus bagi pekerja, Pemko Batam juga membangun hunian atau Rumah Susun sewa pekerja dengan harga sewa terjangkau. Langkah Pemko Batam yang membangun Rusun untuk pekerja telah mendapat penghargaan dari Kementrian Perumahan pada tahun 2011 dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar