Minggu, 14 Oktober 2012

BBM Semakin Langka di Kepri Menjelang Ramadhan


KARIMUN – Bahan bakar minyak seperti premium dan solar semakin langka di kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menjelang Ramadhan, akibatnya perekonomian warga terganggu terutama ratusan nelayan tidak dapat melaut.

Di Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun Provinsi Kepri, sekitar 600 nelayan  tidak dapat melaut sejak beberapa minggu lalu hingga saat ini disebabkan tidak dapat membeli bahan bakar solar untuk menghidupkan perahu mereka disebabkan solar tidak tersedia.
Camat Kundur Barat, Baginda Ahmadsyah  mengatakan, kelangkaan solar di daerahnya disebabkan pasokan tetap namun permintaan meningkat signifikan disebabkan jumlah nelayan terus bertambah menyebabkan permintaan bahan bakar meningkat. Untuk itu, Pertamina harus menambah pasokan solar dan premium di Kundur guna mencukupi kebutuhan warga.

"Untuk mengatasi kelangkaan BBM di Kundur maka pasokan harus ditambah dan di tempat ini juga perlu di bangun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) agar distribusi menjadi lancar,”katanya, Selasa (3/7).

Ditambahkan, Pertamina selama ini mematok jatah Solar untuk Kundur sebanyak 70 kilo liter (KL) yang dibagikan untuk beberapa daerah seperti Tanjung Batu Kecil (Didepan Pulau Buru Kecamatan Buru) sebanyak 30 KL dan beberapa pulau lainnya di sekitar Kundur.

Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Karimun, Ir.Hazmi Yuliansyah mengatakan, kelangkaan BBM tidak hanya dialami para nelayan di Kecamatan Kundur Barat tetapi hampir seluruh nelayan di Kabupaten Karimun yang jumlahnya mencapai 8000 pengguna BBM juga ikut merasakan hal itu. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak Mei lalu dan semakin langka menjelang Ramadhan ini.

Selain permintaan yang meningkat, kelangkaan BBM di Karimun juga dipengaruhi oleh terlambatnya kapal tongkang yang biasa mengisi BBM di Pertamina, dikarenakan panjangnya antrian untuk mengisi tongkang, sehingga memperlambat penyaluran ke daerah. Kondisi cuaca ekstrium juga menjadi faktor penyebab lambatnya kapal tersebut sampai di tujuan.

Dikatakannya, Kuota BBM untuk nelayan di Kabupaten Karimun saat ini adalah 3,3 juta ton per tahun, jumlah itu dinilai dirasakan masih sangat kurang karena kebutuhan masyarakat terus meningkat.

Kelangkaan BBM di Karimun menyebabkan harga bahan bakar tersebut naik signifikan menjadi 10 ribu sampai 15 ribu rupiah per liter dari harga normal dibawah 10 ribu rupiah per liter. Semetnara itu, pejabat Pertamina di Kepri ketika dimintai konfirmasi belum bisa memberi keterangan. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar