KARIMUN – Bahan bakar minyak seperti
premium dan solar semakin langka di kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau
menjelang Ramadhan, akibatnya perekonomian warga terganggu terutama ratusan
nelayan tidak dapat melaut.
Di Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun Provinsi Kepri, sekitar 600
nelayan tidak dapat melaut sejak beberapa minggu lalu hingga saat ini
disebabkan tidak dapat membeli bahan bakar solar untuk menghidupkan perahu
mereka disebabkan solar tidak tersedia.
Camat Kundur Barat, Baginda Ahmadsyah mengatakan, kelangkaan solar di
daerahnya disebabkan pasokan tetap namun permintaan meningkat signifikan
disebabkan jumlah nelayan terus bertambah menyebabkan permintaan bahan bakar
meningkat. Untuk itu, Pertamina harus menambah pasokan solar dan premium di
Kundur guna mencukupi kebutuhan warga.
"Untuk mengatasi kelangkaan BBM di Kundur maka pasokan harus ditambah
dan di tempat ini juga perlu di bangun stasiun pengisian bahan bakar umum
(SPBU) agar distribusi menjadi lancar,”katanya, Selasa (3/7).
Ditambahkan, Pertamina selama ini mematok jatah Solar untuk Kundur sebanyak
70 kilo liter (KL) yang dibagikan untuk beberapa daerah seperti Tanjung Batu
Kecil (Didepan Pulau Buru Kecamatan Buru) sebanyak 30 KL dan beberapa pulau
lainnya di sekitar Kundur.
Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Karimun, Ir.Hazmi Yuliansyah mengatakan, kelangkaan BBM tidak hanya dialami para nelayan di Kecamatan Kundur Barat tetapi hampir seluruh nelayan di Kabupaten Karimun yang jumlahnya mencapai 8000 pengguna BBM juga ikut merasakan hal itu. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak Mei lalu dan semakin langka menjelang Ramadhan ini.
Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Karimun, Ir.Hazmi Yuliansyah mengatakan, kelangkaan BBM tidak hanya dialami para nelayan di Kecamatan Kundur Barat tetapi hampir seluruh nelayan di Kabupaten Karimun yang jumlahnya mencapai 8000 pengguna BBM juga ikut merasakan hal itu. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak Mei lalu dan semakin langka menjelang Ramadhan ini.
Selain permintaan yang meningkat, kelangkaan BBM di Karimun juga dipengaruhi
oleh terlambatnya kapal tongkang yang biasa mengisi BBM di Pertamina,
dikarenakan panjangnya antrian untuk mengisi tongkang, sehingga memperlambat
penyaluran ke daerah. Kondisi cuaca ekstrium juga menjadi faktor penyebab lambatnya
kapal tersebut sampai di tujuan.
Dikatakannya, Kuota BBM untuk nelayan di Kabupaten Karimun saat ini adalah
3,3 juta ton per tahun, jumlah itu dinilai dirasakan masih sangat kurang karena
kebutuhan masyarakat terus meningkat.
Kelangkaan BBM di Karimun menyebabkan harga bahan bakar tersebut naik signifikan
menjadi 10 ribu sampai 15 ribu rupiah per liter dari harga normal dibawah 10
ribu rupiah per liter. Semetnara itu, pejabat Pertamina di Kepri ketika
dimintai konfirmasi belum bisa memberi keterangan. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar