BATAM – Badan Pengusahaan FTZ Batam diinformasikan
sudah merampungkan desain perbaikan Jembatan VI Barelang yang rusak ditabrak Kapal
Tongkang APC Aussie 1 milik perusahaan Australia pada awal Juni lalu. Biaya perbaikan ditaksir 10 miliar
Direktur teknik dan perencanaan BP Kawasan Batam Istono mengatakan, pihaknya
telah merampungkan desain perbaikan jembatan Raja Kecil atau jembatan VI
Barelang yang rusak ditabrak KM Aussie 1 bulan lalu. Dalam desain perbaikan itu
disebutkan anggaran untuk memperbaikinya sekitar 10 miliar sampai 11 miliar
rupiah dengan waktu pengerjaan empat sampai lima bulan.
“Desain perbaikan Jembatan VI
Barelang sudah siap 95 persen dan tinggal menunggu anggarannya saja untuk
dikerjakan. Untuk anggaran nantinya akan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan
pemilik kapal,” katanya, Rabu (4/7).
Jembatan Enam Barelang (Batam, Rempang dan Galang) yang menghubungkan Pulau
Galang Lama dan Galang Baru sepanjang sekitar 180 meter dengan ketinggian dari
permukaan laut kurang lebih 20 meter yang dibangun pada masa Ketua Otorita
Batam dijabat BJ Habibie tersebut rusak ditabrak kapal tongkang berbendera
Australia, APC Aussie 1 yang sedang lego jangkar pada Rabu (6/6).
Kondisi jembatan rusak parak akibat
ditabrak kapal tersebut, bantalan jembatan hancur dan sudah bergeser beberapa
meter dari konstruksi awal, bahkan salah satu bantalan sudah rusak 100 persen
sehingga tidak dapat difungsikan lagi dan harus dihancurkan untuk kemudian
dibangun yang baru.
Kemudian, bagian gelegar Jembatan rusak
parah dan di bagian yang digunakan untuk arah Galang Baru ke Galang Lama sudah
rusak 50 persen, tiang penyangga dan penyambung jembatan juga rusak parah tidak
bisa dipakai lagi dan kemungkinan akan dihilangkan untuk menjamin keselamatan
pengguna jembatan. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar