Welcome to My Blog.. Selamat datang di Blog pribadi saya, semoga informasi yang disajikan bisa menambah pengetahuan rekan sekalian. Terimakasih, Agus Salim // 08192263032 // 0811702402
Minggu, 14 Oktober 2012
Biaya Perbaikan Jembatan Barelang Ditaksir Rp50 Miliar
BATAM – Biaya perbaikan Jembatan Enam Barelang (Batam, Rempang dan Galang) yang rusak tertabrak kapal tanker Aussie 1 pada Rabu (6/6) ditaksir 50 miliar rupiah, yang sebagian besar akan digunakan untuk membangun tiang penyangga baru dan konstruksi penyambung antar jembatan serta gelegar dan bantalan jembatan yang sudah rusak 100 persen. Kasubdit Bangunan Sarana dan Prasarana Badan Pengusahaan (BP) Batam yang juga mantan pekerja proyek konstruksi Jembatan Enam Barelang, Yudi Cahyono mengatakan, kerusakan Jembatan Enam Barelang yang ditabrak Kapal Aussie 1 sangat parah, bantalan jembatan hancur dan sudah bergeser beberapa meter dari konstruksi awal, bahkan salah satu bantalan sudah rusak 100 persen sehingga tidak dapat difungsikan lagi dan harus dihancurkan untuk kemudian dibangun yang baru. Kemudian, bagian gelegar Jembatan rusak parah lalu pada bagian penyambung jembatan arah Galang Baru sudah rusak 50 persen, tiang penyangga dan penyambung jembatan juga tidak bisa dipakai lagi dan kemungkinan akan dihilangkan untuk menjamin keselamatan pengguna jembatan nantinya. “Saya perkirakan untuk memperbaiki kerusakan jembatan dibutuhkan biaya sekitar 30 miliar hingga 50 miliar rupiah, dan waktu pengerjaanya cukup lama karena harus memperhatikan kualitas konstruksi,” katanya, Kamis (7/6). Direktur Tehnik dan Perencanaan BP Kawasan Batam Istono menambahkan, Jembatan Enam dibangun dua jalur dan satu jalur yang rusak tertabrak kapal Aussie 1 tidak dapat difungsikan lagi sedangkan jalur yang kedua masih bisa digunakan. Untuk itu, BP Batam akan memfungsikan jalur kedua untuk lalu lintas warga agar perekonomian tidak terganggu. "Satu jalur bagian jembatan masih bisa dipakai, dengan beberapa catatan tentunya, seperti jenis kendaraan yang bisa melintasi hanya yang berbadan kecil seperti sedan dan mini truk,” katanya. BP Batam sendiri segera mengundang beberapa pelaksana pengerjaan jembatan enam terdahulu untuk melakukan tindakan temporer agar kerusakan jembatan tidak melebar. Sementara tindakan perbaikan permanen akan dilakukan, dengan estimasi waktu selama lima bulan. Terkait dengan kapal Aussie 1 yang kemarin masih berada di bawah jembatan, saat ini sudah berhasil ditarik dan ditempatkan kembali di lokasi parkir atua lego jangkar semula. Aktivitas Terganggu Kerusakan Jembatan Enam Barelang telah berdampak negatif pada aktifitas ribuan warga di Pulau Galang Baru dan pulau Abang karena arus lalulintas dan transportasi menuju Kota Batam terputus, padahal warga selama ini memanfaatkan jalur tersebut untuk mengangkut hasil pertanian dan perikanan untuk dijual di Kota Batam. Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, jembatan yang diresmikan sejak tahun 1997 lalu itu merupakan satu-satunya akses transportasi darat dan ekonomi masyarakat pulau menuju Batam. Warga yang tinggal di dua kawasan (Pulau Galang Baru dan Pulau Abang) menurutnya sekitar 1000 kepala keluarga (KK) atau sekitar 4000-an jiwa, diantaranya 700-an KK tinggal di Galang Baru dan 300-an tinggal di Pulau Abang. Jumlah penduduknya mencapai 4000-an jiwa. Selama ini, kata Dahlan pasokan ikan segar yang dijual di sejumlah pasar di Kota Batam dipasok dari dua pulau tersebut sehingga dengan terputusnya akses transportasi maka diperkirakan pasokan ikan di kota Batam akan berkurang sehingga harga akan melambung dan produksi warga tidak dapat dijual sehingga akan ada kerugian cukup besar yang dialami warga di dua pulau tersebut. “Sekitar 80 persen kebutuhan ikan segar untuk warga kota Batam dipasok dari Pulau Galang Baru dan Pulau Kertam sehingga terputusnya akses transportasi akan berdampak pada perekonoian warga,” katanya. Selain terhambatnya pasokan produk pertanian dan perikanan, aktivitas warga lainnya seperti aktifitas anak-anak sekolah juga terganggu karena kendaraan tidak bisa melintas. Untuk itu, Pemko Batam telah memerintahkan Dinas Pendidikan dan Perhubungan untuk melakukan tanggap darurat yakni mencari solusi menempatkan kendaraan di dua sisi jembatan yang rusak tersebut. Dahlan juga telah meminta seluruh aktifitas pendidikan di Galang Baru dan Galang berjalan seperti biasanya. (gus).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar