Minggu, 14 Oktober 2012

Minat Baca Masyarakat Rendah

KARIMUN – Minat baca masyarakat di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau dinilai masih sangat rendah disebabkan faktor budaya malas membaca sejak dulu. Rendahnya minat baca masyarakt tersebut dapat diketahui dari sedikitnya kunjungan warga ke perpustakaan.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Karimun, Indra Gunawan mengatakan, minat baca masyarakat di Kabupaten Karimun Provinsi Kepri dinilai sangat rendah. Hal itu dapat diketahui dari sedikitnya kunjungan warga ke perpustakaan yang rata rata hanya 20 orang per hari dan sebagian besar hanya mahasiswa serta pelajar. Sementara itu, masyarakat umum dinilai jarang mengunjungi perpustakaan.
Rendahnya minat baca masyarakat Karimun disebabkan faktor budaya yang sejak dahulu masyarakat memang tidak tertarik untuk membaca dan datang ke perpustakaan. Hal itu menandakan tingkat kecerdasan masyarakat juga rendah sehingga perlu upaya dari pemerintah daerah untuk menggalakan minat baca.
“Rendahnya minat baca masyarakat di Karimun juga terjadi hamper di seluruh Indonesia dan kondisi itu sungguh memalukan jika dibanding dengan tingginya minat baca masyarakat di Singpaura atau Malaysia,” katanya, Jumat (8/6).
Menurut Indra, jika dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura maka Indonesia jauh sekali tertinggal terkait dengan antusias warganya untuk membaca. Untuk itu perlu suatu dilakukan suatu gerakan nyata guna meningkatkan kembali minat masyarakat membaca. Salah satu caranya dengan menanamkan minat baca masyarakat itu sendiri dan perlu juga dilakukan sosialisasi tentang minat baca.

Minat masyarakat untuk membaca mestinya semakin tinggi seiring dengan makin banyaknya jumlah perpustakaan. Saat ini saja diperkirakan sudah ada perpustakaan di seluruh daerah di Indonesia karena sesuai dengan Undang Undang Nomor 43 tahun 2007 maka setiap daerah harus membangun perpustakaan daerah. Ironisnya meskipun sudah berdiri banyak perpustakaan, namun masih sedikit masyarakat yang memanfaatkannya bahkan sebagian masyarakat tidak mengenal perpustakaan.
Oleh karena itu, kata Indra untuk meningkatkan budaya membaca maka pihaknya melakukan beberapa langkah strategis seperti membuat perpustakaan keliling yang bisa menjangkau masyarakat hingga ke pelosok, selain itu juga menjadikan perpustakaan tidak hanya sebagai tempat meletakkan buku. Melainkan sebagai fungsi informasi, pusat kajian dan bisa pula dijadikan sebagai lokasi rekreasi.

"Untuk lebih mengefektifkan minat baca masyarakat, kami melakukan pustaka keliling dan dengan mobil tersebut bisa langsung menjangkau masyarakat hingga pelosok,” katanya. (gus)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar