Minggu, 14 Oktober 2012

Harga Karet Alam Anjlok


TANJUNG PINANG – Harga karet alam di Provinsi Kepulauan Riau turun signifikan pada Juni ini dari 10 ribu rupiah menjadi hanya 7 ribu rupiah per kilo gram. Akibatnya, pendapatan masyarakat atau petani turun sehingga terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Harga karet alam di sentra produksi Karet Kundur Kabupaten Karimun Provinsi Kepri turun sejak beberapa bulan terakhir disebabkan aksi para pedagang pengumpul yang terpaksa menurunkan harga pembelian karena stok berlebih selain itu, harga di pasaran nasional juga turun.
Salah seorang petani Karet di Kundur, Ahmat mengatakan, masyarakat yang sebagian besar mengantungkan hidupnya dari produksi karet mengalami tekanan sejak beberapa bulan terakhir seiring turunya harga karet. Pada juni ini saja penurunanya sudah mencapai 30 persen dari 10 ribu rupiah per kilo gram di bulan lalu menjadi hanya 7 ribu rupiah per kilo gram saat ini.

"Penurunan harga karet saat ini cukup signifikan dan mulai meresahkan warga, untuk itu Pemerintah daerah harus segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan perekonomian petani karet,” katanya, Rabu (20/6).
Dikatakannya, penurunan harga tersebut dikarenakan di perusahaan penampungan karet memang sudah anjlok, dan dibeli seharga 9 ribu rupiah per kilogram sehingga para penampung kecil yang ada di Pulau Ungar membeli dengan harga 7 ribu rupiah per kilogram.

Menurutnya, sebanyak 70 persen petani di Kundur merupakan petani karet, yang tentunya jika harganya anjloknya akan mematikan penghasilan warga yang nantinya akan berimbas kepada perekonomian daerah, dan tak menutup kemungkinan akan banyak anak-anak yang putus sekolah, karena tidak sanggup membiayai keperluan sekolahnya.
Kepala Urusan Hubungan Masyarakat PTPN 7 Sandri Kamil mengatakan, penurunan harga karet juga terjadi di sejumlah daerah di Indonesia salah satunya Lampung yang menjadi daerah penghasil utama karet nasional. Pada April 2012 harga karet masih berada di level 350 dolar AS per ton, tetapi pada awal Juni ini harga karet turun drastis menjadi 280 dolar AS per ton atau turun sekitar 26 persen.
Penurunan harga karet pada paruh pertama tahun ini disinyalir disebabkan oleh imbas dari laporan yang dikeluarkan oleh International Rubber Study Group yang menyatakan bahwa produksi karet tahun ini naik 3,2 persen menjadi 11,3 juta ton. Akibat produksi yang berlebih tersebut menyebabkan harga turun. (gus)
 
 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar