Minggu, 14 Oktober 2012

Intel Versus AMD

 
Baru baru ini Intel memperkenalkan keluarga prosesor Intel Core generasi ketiga yang disebut “Ivy Bridge” dengan transistor tri-gate 22 nanometer yang mampu memberikan peningkatan kinerja komputasi, tampilan visual untuk game, dan penggunaan multimedia. Tak kalah dengan Intel, AMD (Advanced Micro Devices) juga meluncurkan processor generasi kedua diberinama “Trinity” dengan konsumsi daya rendah dan grafis terintegrasi yang bertenaga.

Intel merupakan perusahaan multinasional yang berpusat di Santa Clara, California Amerika Serikat yang terkenal dengan rancangan dan produksi mikroprosesor dan mengkhususkan dalam sirkuit terpadu. Sejak berdiri hingga saat ini, Intel telah mengganti dua kali logo slogannya, dari “Intel Inside” di ubah menjadi “Intel Leap ahead” pada 1 Januari 2006.

Dengan slogal logonya yang baru tersebut, Intel ingin menjawab dan member kepuasan pada pengguna processor agar aktivitas dan pekerjaanya menjadi lebih mudah. Untuk itu, hamper tiap tahun Intel meluncurkan produk terbaru processor seperti yang baru baru ini  diperkenalkan yakni prosesor Intel Core generasi ketiga yang disebut Ivy Bridge. Ivy Bridge merupakan cip pertama yang menggunakan transistor tri-gate 22 nanometer yang memberikan sejumlah kelebihan dibanding prosesor Intel generasi sebelumnya.

David Tjahjadi, Channel Platform Manager Intel Indonesia pernah mengatakan dengan jumlah transistor yang semakin banyak maka Intel Core prosesor generasi ketiga ini mampu menawarkan kinerja yang lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Salah satunya adalah menekan tingkat panas yang dihasilkan. Keunggulan lainnya adalah peningkatan kinerja grafik 3D dan kemampuan prosesor media high definition hingga dua kali lipat dibanding generasi cip sebelumnya. Cip terbaru ini memberikan peningkatan kinerja mikroprosesor hingga 10 persen dan mampu mempercepat aliran data dari dan ke dalam cip.

Peningkatan kinerja dalam prosesor terbaru ini berasal dari struktur transistor yang berformat tiga dimensi. Dengan menambahkan dimensi ketiga pada transistor, memungkinkan Intel meningkatkan kepadatan transistor dan menambahkan lebih banyak fitur baru ke dalam tiap millimeter kubik prosesor. Pembaruan lain yang dilakukan Intel pada prosesor terbaru ini adalah mengubah arsitektur cip sekaligus memperkecil ukuran dasar transistor.

Prosesor Intel Core generasi ketiga ini juga didukung dengan Intel HD Graphics 4000, yang mampu menampilkan kinerja grafik hingga dua kali lebih baik dibandingkan prosesor generasi sebelumnya.

Tak kalah dengan Intel, AMD (Advanced Micro Devices) yakni perusahaan pembuat sirkuit terpadu, prosesor atau IC (integrated circuit) yang bermarkas di Sunnyvale, California, Amerika juga meluncurkan produksi terbarunya yang diberinama “Trinity”. Processor generasi kedua teresebut mengutamakan konsumsi daya rendah dan grafis terintegrasi yang bertenaga.

Seperti Ivy Bridge, Trinity memiliki hingga empat inti prosesor dan dilengkapi dengan unit pemroses grafis terintegrasi. Unit grafis Trinity menggunakan arsitektur Northern Islands yang juga diimplementasikan pada kartu grafis Radeon seri HD 6000 dari AMD. Berkat pemroses grafis terintegrasi itu, AMD mengklaim bahwa Trinity mampu memberikan pengalaman bermain game yang lebih baik pada pengguna.

Dikutip dari Cnet, Kepala Pemasaran produk desktop dan software AMD, Sasa Markinkovic mengatakan, dengan kelebihan yang dimiliki Trinity maka produk tersebut bisa memutar video HD 1080p, dan menjalankan game di angka 30 frame per detik. Angka 30 frame per detik adalah standar minimal agar game bisa dijalankan dengan mulus dan teknologi tersebut ternyata belum dimiliki Ivy Bridge. Adapun inti prosesor Trinity mengadopsi arsitektur “Piledriver” yang menggunakan teknologi penghematan daya bernama “resonant clock mesh technology”. Teknologi ini memungkinkan Trinity mendaur ulang sebagian energi listrik yang digunakannya selama beroperasi.

Hasilnya, konsumsi daya Trinity bisa ditekan hingga 17 watt, atau hanya setengah dari angka yang dicatat pendahulunya, Llano. Karena hemat daya, baterai laptop yang menggunakan prosesor inipun diklaim bisa bertahan sampai 12 jam. Rencananya, produk-produk komputer yang menggunakan prosesor ini akan mulai dipasarkan bulan Juni ini. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar