Sabtu, 13 Oktober 2012

Intensitas Hujan di Kepri Meningkat


 BATAM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Hang Nadim Batam memperkirakan hingga akhir Mei, wilayah Kepri khususnya Batam akan dilanda hujan lebat disertai angin kencang. Untuk itu, sejumlah operator kapal dan nelayan diminta untuk waspada.
 
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bandara Hang Nadim Batam, Try Agus mengatakan, pada bulan Mei ini posisi matahari berada di utara menyebabkan penguapan menjadi lebih tinggi dan menimbulkan awan-awan CB  yang bergumpal tebal. Kondisi itu memicu hujan lebat yang disertai angin kencang.

"Wilayah Kepri khususnya Batam akan terjadi  intensitas hujan yang lebat sepanjang bulan mei ini dikarenakan daerah kita berada di garis ekuatorial," katanya, Senin (7/5).
 
Ditambahkan, posisi Kepri yang berada di garis ekuatorial menyebabkan curah hujan semakin tinggi pada bulan Mei ini terlebih Kepri berada di titik perputaran angin. Kondisi itu menyebabkan gelombang laut akan meningkat sehingga seluruh operator kapal dan nelayan diminta untuk waspada,

"Ini sangat berbahaya bagi kapal-kapal kecil dan ukuran sedang. Kalau bisa hindara gumpalan awan CB, karena bisa memicu hujan lebat disertai angin kencang. Bahkan juga bisa menimbulkan angin puting beliung. Kecepatan angin bisa mempengaruhi gelombang, semakin deras hujannya semakin kencang pula anginnya. Bahkan bisa menimbulkan gelombang tinggi," kata Agus.

Berdasarkan data BMKG, curah hujan yang terjadi saat ini berkisar 50 milimeter, disertai angin kencang dengan kecepatan 10 hingga 15 kilometer per jam, kecepatan angin tersebut sangat tergantung dari curah hujan yang terjadi saat itu.  Gumpalan awan CB yang terjadi saat ini juga sangat berpotensi menimbulkan petir sehingga sangat membahayakan bagi nelayan dan kapal penumpang.

"Dalam kondisi sekarang ini yang perlu diwaspadai angin kencang dan angin puting beliung. Terutama saat berada di perairan, gelombang tinggi sangat dipengaruhi angin kencang. Bahkan angin kencang itu bisa juga secara tiba-tiba berubah menjadi angin puting beliung. Hindari saja lokasi-laksi penumpukan awan CB," kata Agus. (gus)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar