Konsorsium pengusaha di Batam diketahui telah menyiapkan
dana sekitar 300 miliar rupiah untuk pengembangan Pulau Lengkana guna dijadikan
kawasan wisata terpadu. Pengembangan pulau itu dilakukan seiring makin
sempitnya lahan di Pulau Batam.
Direktur PT Tripurna Binangun
Sempurna yang menjadi salah satu anggota konsorsium, Nada Faza Soraya
mengatakan, sejumlah investor termasuk perusahaannya siap berinvestasi untuk
mengembangkan Pulau Lengkana. Pembangunannya akan dilakukan secara bertahap dan
tahap pertama akan dibangun outbond bertaraf internasional yang diyakini akan
mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke Batam
”Kami akan menata pulau Lengkana dan
saat ini sudah ada konsorsium dari beberapa pengusaha di Indonesia yang akan
menanamkan modal di pulau tersebut dengan nilai investasi sekitar 300 miliar rupiah,”
katanya, Jumat (15/6).
Pulau Lengkana nantinya akan
dibangun kawasan wisata terpadu yang didalamnya terdapat resort, outbound dan wisata
alam lainnya. Untuk itu, PT Tripurna Binganun Sempurna dan anggota Konsorsium
lainya sudah mendapat ijin pengelolaan pulau tersebut dari pemerintah setempat.
Nada yang juga Ketua Kadin Kota
Batam menjelaskan, pembangunan Pulau Lengkana tidak dapat dihindari disebabkan
beberapa faktor antara lain, potensinya yang cukup baik untuk dikembangkan
sebagai kawasan wisata terpadu. Kemudian, kondisi lahan di Pulau Batam yang
semakin langka menyebabkan pengusaha harus mencari lahan lain untuk
pengembangan bisnisnya. Selain itu, langkah tersebut juga diyakini sebagai
langkah strategis untuk penyebaran pembangunan di Batam karena selama ini
pembangunan hanya bertumpu di Pulau Batam daratan sedangkan di pulau pulau
sekitarnya atau disebut hinterland masih minim sehingga kesejangan ekonomi
sangat terlihat antara Pulau Batam dan Hinterland.
“Kondisi lahan di Batam yang semakin terbatas,
menuntut adanya penyebaran pembangunan ke kawasan lain sehingga cara satu
satunya adalah memberdayakan pulau pulau di sekitar Batam, katanya.
Untuk merealisasikan rencana
pembangunan Pulau Lengkana, kata Nada diperlukan dukungan dan komitmen dari
Pemerintah setempat untuk mempercepat segala proses perijinan. Selain itu,
Pemerintah daerah juga harus segera membangun infrastruktur dasar di pulau
tersebut seperti pelabuhan yang menjadi akses untuk menuju pulau tersebut,
jalan, air dan listrik serta telekomunikasi.
Walikota Batam, Ahmad Dahlan
mengatakan, Batam memang membutuhkan kawasan pengembangan ekonomi baru seiring
makin terbatasnya lahan yang ada saat ini. Untuk itu, pemerintah pusat mestinya
secepatnya menentukan status hokum Pulau Rempang dan Galang untuk dikembangkan
sebagai kawasan ekonomi baru di Batam. Dua pulau tersebut punya potensi untuk
dikembangkan karena sudah memiliki infrastruktur yang handal selain itu
jaraknya yang dekat dengan Batam juga menjadikan pulau tersebut menarik bagi
investor untuk dikembangkan.
Selain Rempang dan Galang, kata
Dahlan Batam masih memiliki puluhan pulau yang sangat potensial untuk
dikembangkan sebagai kawasan industry maupun kawasan wisata. Contohnya Pulau Janda
Berhias yang saat ini sudah dikembangkan sebagai kawasan industry, kemudian
Pulau Lengkana akan dikembangkan sebagai kawasan wisata terpadu bersama dengan
Pulau Nipah
dan Pulau Putri.
Untuk
mengembangkan Pulau Nipah dan Pulau Putri, Pemko Batam telah menyusun detail
engineering design ( DED) pengembangannya dan jika sudah selesai akan
ditawarkan kepada investor untuk dikembangkan.
Pemko
Batam juga akan mengembangkan Kecamatan Belakang Padang yang selama ini kurang
diberdayakan. Daerah itu akan dikembangkan sebagai kawasan wisata yang
bercirikan melayu. Nantinya diharapkan Belakang Padang menjadi wajah melayu
Indonesia. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar