Minggu, 14 Oktober 2012

Investor Siapkan Rp300 Miliar Kembangkan Pulau Lengkana


Konsorsium pengusaha di Batam diketahui telah menyiapkan dana sekitar 300 miliar rupiah untuk pengembangan Pulau Lengkana guna dijadikan kawasan wisata terpadu. Pengembangan pulau itu dilakukan seiring makin sempitnya lahan di Pulau Batam.

Direktur PT Tripurna Binangun Sempurna yang menjadi salah satu anggota konsorsium, Nada Faza Soraya mengatakan, sejumlah investor termasuk perusahaannya siap berinvestasi untuk mengembangkan Pulau Lengkana. Pembangunannya akan dilakukan secara bertahap dan tahap pertama akan dibangun outbond bertaraf internasional yang diyakini akan mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke Batam

”Kami akan menata pulau Lengkana dan saat ini sudah ada konsorsium dari beberapa pengusaha di Indonesia yang akan menanamkan modal di pulau tersebut dengan nilai investasi sekitar 300 miliar rupiah,” katanya, Jumat (15/6).

Pulau Lengkana nantinya akan dibangun kawasan wisata terpadu yang didalamnya terdapat resort, outbound dan wisata alam lainnya. Untuk itu, PT Tripurna Binganun Sempurna dan anggota Konsorsium lainya sudah mendapat ijin pengelolaan pulau tersebut dari pemerintah setempat.

Nada yang juga Ketua Kadin Kota Batam menjelaskan, pembangunan Pulau Lengkana tidak dapat dihindari disebabkan beberapa faktor antara lain, potensinya yang cukup baik untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata terpadu. Kemudian, kondisi lahan di Pulau Batam yang semakin langka menyebabkan pengusaha harus mencari lahan lain untuk pengembangan bisnisnya. Selain itu, langkah tersebut juga diyakini sebagai langkah strategis untuk penyebaran pembangunan di Batam karena selama ini pembangunan hanya bertumpu di Pulau Batam daratan sedangkan di pulau pulau sekitarnya atau disebut hinterland masih minim sehingga kesejangan ekonomi sangat terlihat antara Pulau Batam dan Hinterland.

 “Kondisi lahan di Batam yang semakin terbatas, menuntut adanya penyebaran pembangunan ke kawasan lain sehingga cara satu satunya adalah memberdayakan pulau pulau di sekitar Batam, katanya.

Untuk merealisasikan rencana pembangunan Pulau Lengkana, kata Nada diperlukan dukungan dan komitmen dari Pemerintah setempat untuk mempercepat segala proses perijinan. Selain itu, Pemerintah daerah juga harus segera membangun infrastruktur dasar di pulau tersebut seperti pelabuhan yang menjadi akses untuk menuju pulau tersebut, jalan, air dan listrik serta telekomunikasi.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan, Batam memang membutuhkan kawasan pengembangan ekonomi baru seiring makin terbatasnya lahan yang ada saat ini. Untuk itu, pemerintah pusat mestinya secepatnya menentukan status hokum Pulau Rempang dan Galang untuk dikembangkan sebagai kawasan ekonomi baru di Batam. Dua pulau tersebut punya potensi untuk dikembangkan karena sudah memiliki infrastruktur yang handal selain itu jaraknya yang dekat dengan Batam juga menjadikan pulau tersebut menarik bagi investor untuk dikembangkan.

Selain Rempang dan Galang, kata Dahlan Batam masih memiliki puluhan pulau yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan industry maupun kawasan wisata. Contohnya Pulau Janda Berhias yang saat ini sudah dikembangkan sebagai kawasan industry, kemudian Pulau Lengkana akan dikembangkan sebagai kawasan wisata terpadu bersama dengan Pulau Nipah dan Pulau Putri.

Untuk mengembangkan Pulau Nipah dan Pulau Putri, Pemko Batam telah menyusun detail engineering design ( DED) pengembangannya dan jika sudah selesai akan ditawarkan kepada investor untuk dikembangkan.

Pemko Batam juga akan mengembangkan Kecamatan Belakang Padang yang selama ini kurang diberdayakan. Daerah itu akan dikembangkan sebagai kawasan wisata yang bercirikan melayu. Nantinya diharapkan Belakang Padang menjadi wajah melayu Indonesia. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar