RIAU – Jumlah titik api akibat
pembakaran lahan dan terbakarnya hutan di Provinsi Riau terus meningkat
menyebabkan bencana kabut asap tidak bisa dihindari. Akibatnya, aktivitas warga
terganggu dan potensi penderita ISPA atau saluran pernapasan akut bertambah
banyak.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Zulkifli Yusuf mengatakan, pihaknya
telah membentuk tim yang bertugas khusus untuk pemantauan kebakaran hutan dan
lahan langsung dari daerah tempat kejadian kebakaran. Tim pemantau nantinya akan
memberi laporan lokasi persis kebakara untuk kemudian dilakukan pemadaman.
Pembentukan tim tersebut dilakukan sebagai langkah terus meningkatnya jumlah
titik api di Riau. Berdasarkan data Satelit National Oceanic Atmospheric and
Administration (NOAA) 18 saat ini terdapat 227 titik api di Provinsi Riau
sedangkan di Semutra seluruhnya mencapai 341 titik api. Kondisi itu menyebabkan
wilayah Sumatra khususnya Riau berpotensi terjadi bencana asap.
“Berdasarkan Intruksi Presiden (Inpres) No 16/2011 tentang pengendalian
kebakaran hutan dan lahan, terdapat tanggung jawab 13 lembaga terkait atau
bencana itu. Apalagi, dampak dari kebakaran menimbulkan kabut asap yang bisa
berimplikasi secara internasional, karena melintasi batas antarnegara tetangga,
seperti Malaysia dan Singapura,” katanya.
Kepala BPBD Riau Ir Syamsurizal menambahkan, bencana asap selalu terjadi
tiap tahun di Provinsi Riau ketika masuk musim kemarau. Oleh karena itu,
Pemerintah mestinya sudah memiliki langkah antisipasi agar bencana asap
tersebut tidak sampai meningkat. Terlebih Provinsi Riau segera menggelar PON
sehingga dikuatirkan jika asap tidak segera diatasi akan menganggu jalanya PON.
“Kita mengimbau BPBD kabupaten/ kota untuk siaga menghadapi bencana asap
tersebut. Apalagi pada September mendatang akan digelar iven nasional PON
ke-18. Kita juga memantau cuaca ekstrem dan titik api di Riau. Ini dikarenakan
kita bertanggung jawab untuk menanggulangi semua bencana di Riau,” katanya.
Megingat kabut asap ini juga telah menjadi bencana nasional dan berpotensi
besar mengganggu iven nasional, BPBD Riau telah berkoordinasi dengan
Deputy Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Pusat (BPBP) RI untuk
mencari penyelesaian atau bencana itu.
“BPBP RI berencana akan membantu pesawat bantuan titik api (hotspot),
pesawat pembuat air dan penyemaian hujan buatan. Ini dikatakan mereka setelah
kita melakukan ekspos akan kemungkinan kabut asap dimusim kemarau. Bahkan saat
itu pihak deputy juga mengharapkan adanya pertemuan antara Gubernur Riau dengan
Kepala BPBP Syamsul Ma’rif. Saat ini kita tengah menunggu jadwal tersebut,” katanya.
(gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar