TANJUNG PINANG – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
atau Wisman ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada bulan April sebanyak
136.876 orang atau turun 9,98 persen dibanding bulan sebelumnya yang 152.045
orang disebabkan ketergantungan pada pasar tradisional yakni Singapura dan
Malaysia.
Kepala BPS Kepri,
Badar MSi kepada sejumlah wartawan mengatakan, Wisatawan asing yang berkunjung
ke Provinsi Kepulauan Riau selama bulan April 2012 tercatat sebanyak 136.876
orang atau mengalami penurunan sebesar 9,98 persen dibanding kunjungan wisman
selama bulan Maret 2012 yang 152.045 orang.
“Meski kunjungan Wisman ke Kepri turun pada
April tahun ini, namun kontribusinya terhadap nasional cukup besar yakni 21,86
persen, dimana jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia tercatat sebanyak
626.100 orang,” katanya,
Senin (4/6).
Berkurangnya jumlah
kunjungan wisman selama bulan April 2012 disebabkan turunnya jumlah kunjungan
wisman di empat pintu masuk yakni di di pintu masuk di Kabupaten Karimun turun
15,45 persen, Kota Tanjungpinang turun 11,25 persen, Kota Batam turun 9,47
persen, dan Kabupaten Bintan turun 9,44 persen.
Namun, jika dibandingkan
dengan jumlah wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada bulan yang
sama tahun 2011, wisman yang berkunjung pada bulan April 2012 mengalami
kenaikan sebesar 0,22 persen, dimana pada bulan April 2011 jumlah wisman yang
berkunjung ke daerah ini hanya 136.571 orang. Bertambahnya jumlah wisman yang
berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau ini disebabkan naiknya jumlah kunjungan
wisman di pintu masuk Kota Batam.
Sementara itu, dilihat
dari kebangsaan, wisman berkebangsaan Singapura masih merupakan yang terbanyak
berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau selama bulan April 2012 yakni 66.085
orang atau sebesar 48,28 persen dari jumlah wisman yang berkunjung ke daerah
ini. Kemudian dari Malaysia sebanyak 20.524 orang dengan konstribusi
14,99 persen dari jumlah wisman yang berkunjung ke daerah ini. Sedangkan wisatawan
dari negara lainnya yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau selama bulan
April 2012 konstribusinya masih dibawah 5 persen, seperti wisatawan dari Korea
Selatan, Philipina, India, Cina, Jepang, Inggris, Australia, dan Amerika.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau
pada bulan April 2012 mencapai rata-rata 46,74 atau turun 1,39 poin dibanding
TPK Maret 2012 sebesar 48,13 persen. Pada bulan April 2012 TPK hotel berbintang
di Provinsi Kepulauan Riau lebih kecil 5,29 poin dibanding dengan TPK hotel
berbintang secara nasional, dimana rata-rata TPK Nasional mencapai 52,03
persen.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan nasional di hotel berbintang di
Provinsi Kepulauan Riau pada bulan April 2012 adalah 1,55 hari, lebih rendah
0,17 poin dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu pada Maret 2012.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Kepri
Rahman Usman mengatakan, turunya jumlah kunjungan turis asing ke Kepri
disebabkan Kepri masih sangat tergantung pada pasar tradisional yakni Singapura
dan Malaysia yang berkontribusi sekitar 60 persen. Akibatnya, jika kondisi
ekonomi di negara itu sedang mengalami kesulitan maka kunjungan turis asing ke
Kepri anjlok. Untuk itu, Kepri berencana membidik pasar wisata baru yakni
wisatawan asal India, Vietnam, dan Filipina yang cukup potensial.
"Selama ini wisatawan asing yang datang ke Kepri terutama Batam dan Bintan berasal dari Singapura, Malaysia, dan Korea. Tahun ini kami akan menggencarkan promosi ke India, Vietnam, dan Filipina agar semakin banyak yang berkunjung," katanya.
"Selama ini wisatawan asing yang datang ke Kepri terutama Batam dan Bintan berasal dari Singapura, Malaysia, dan Korea. Tahun ini kami akan menggencarkan promosi ke India, Vietnam, dan Filipina agar semakin banyak yang berkunjung," katanya.
Menurutnya, tiga negara tersebut
sangat potensial karena memiliki kedekatan sejarah, kebudayaan dan
karakteristik sosial dan secara geografis Kepri berada tidak jauh dari ketiga
negara tersebut.
"Jarak yang tidak terlalu jauh, dan kedekatan budaya akan mempermudah menarik wisatawan dari negara tersebut," kata Usman.
Kunjungan wisatawan asal India, kata dia, selama ini memang sudah cukup besar namun dengan jumlah penduduk yang dimiliki masih sangat mungkin dimaksimalkan. Untuk mewujudkan hal itu langkah yang akan dilakukan adalah melakukan komunikasi kepada seluruh pemangku kepentingan pada kabupaten/kota di kepri serta melakukan promosi pariwisata. (gus)
"Jarak yang tidak terlalu jauh, dan kedekatan budaya akan mempermudah menarik wisatawan dari negara tersebut," kata Usman.
Kunjungan wisatawan asal India, kata dia, selama ini memang sudah cukup besar namun dengan jumlah penduduk yang dimiliki masih sangat mungkin dimaksimalkan. Untuk mewujudkan hal itu langkah yang akan dilakukan adalah melakukan komunikasi kepada seluruh pemangku kepentingan pada kabupaten/kota di kepri serta melakukan promosi pariwisata. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar