Sabtu, 13 Oktober 2012

Menteri Agama Buka MTQ Kepri


BINTAN – Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) secara resmi dibuka Menteri Agama Surya Darma Ali di Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, pada Selasa malam (15/5). Menteri Agama dalam pidatonya mengajak masyarakat Indonesia menggalakan Gerakan Maghrib Mengaji.

Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang ke empat tingkat Provinsi Kepri berlangsung meriah disaksikan ribuan warga Kepri. Acara yang diselenggarakan di Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan tersebut dibuka secara secara resmi oleh Menteri Agama RI, Surya Darma Ali dan dihibur oleh kelompok music Soneta Grup dan Rhoma Irama serta tarian kolosal yang dibawakan putra putri Kepri sebanyak 250 orang.

Pada saat acara pembukaan juga diputar video 3D Mapping, yang menceritakan perjalanan masuknya Islam dari zaman purbakala hingga ke zaman sekarang ini ke Indonesia, dengan durasi enam menit. Kemudian, para tamu undangan dihibur oleh tari kolosal ”Bintang di Bintan”, yang merupakan tari massal dengan anggota berjumlah 250 orang.  Sementara itu, di sepanjang jalan dari arah Kota Tanjung Pinang menuju ke lokasi MTQ, terlihat ribuan kendaraan baik roda empat maupun roda dua memadati jalan.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, MTQ bukan hanya sebagai ajang lomba membaca Al Quran tetapi diharapkan bisa mengamalkannya karena Al Quran merupakan petunjuk bagi umat manusia.
       
"Dengan mengamalkan Al Quran bisa menjadi solusi berbagai permasalahan dalam hidup," katanya, Selasa malam (15/5).
       
Surya Darma Ali juga mengajak masyarakat Kepri khususnya dan Masyarakat Indonesia umumnya untuk meningkatkan Gerakan Maghrib Mengaji sebagai upaya untuk terus menysiarkan pembacaan dan pengamalan Al Quran.

Menurutnya, kebiasaan mengaji habis maghrib bukanlah hal baru tetapi sudah diamalkan masyarakat Indonesia sejak dahulu, namun saat ini sudah banyak masyarakat Indonesia yang melupakannya sehingga perlu ditingkatkan kembali kebiasaan tersebut. Langkah itu juga dilakukan untuk menghindari buta membaca alquran bagi generasi muda saat ini yang cenderung lebih mengenal budaya barat ketimbang mengamalkan perintah agama. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar