BATAM
– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) diharapkan memiliki akreditasi internasional dalam
menghadapi persaingan global. Itu perlu dilakukan untuk menjamin mutu layanan
pada masyarakat.
Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D mengatakan, Untuk
menyiapkan persaingan global di industry kesehatan maka Pemerintah daerah sudah
saatnya memiliki uji coba tersendiri untuk beberapa rumah sakitnya agar
mendapat akreditasi internasional khususnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Dengan demikian, mutu layanan kepada masyarakat bisa terjamin sehingga
masyarakat tidak perlu ke luar negeri untuk memeriksa kesehatannya.
"Semua Rumah Sakit di dalam negeri hendaknya memiliki akreditasi internasional untuk menjamin mutu layanan kepada pasien,," katanya, di sela Rapet Kerja Nasional Assosiasi rumah sakit daerah seluruh indonesia (Arsada) VII di Batam, Rabu (27/6).
"Semua Rumah Sakit di dalam negeri hendaknya memiliki akreditasi internasional untuk menjamin mutu layanan kepada pasien,," katanya, di sela Rapet Kerja Nasional Assosiasi rumah sakit daerah seluruh indonesia (Arsada) VII di Batam, Rabu (27/6).
Menurut
Ali, masih banyak rumah sakit di dalam negeri yang tidak memiliki standar
layanan maksimal disebabkan kurangnya anggaran. Untuk itu, Pemerintah Daerah
harus berupaya membantu Rumah Sakit di daerahnya khususnya milik Pemda supaya meningkatkan
mutu layanannya. Selain itu, peralatan Rumah Sakit juga harus dilengkapi agar
penanganan kepada pasien bisa maksimal.
Upaya
meningkatkan mutu layanan Rumah Sakit di daerah menjadi salah satu topic yang
dibahas peserta Raker Arsadaa ke VII di Batam kali ini. Raker yang berlangsng
dari 26 -29 Juni tersebut bertujuan untuk membahas permasalahan yang ada di
lingkungan rumah sakit daerah (RSUD) dengan thema Thema entrepreneurship
manajemen rumah sakit daerah menuju persaingan global. Hadir sebagai narasumber
menteri BUMN Dahlan Iskan untuk memberikan materi entrepreneurship manajemen
rumah akit daerah.
Ketua Umum Arsada Kuncoro Adi
Purjanto mengatakan Rakernas Arsada ke VII merupakan agenda rutin tahunan untuk
membahas permasalah rumah sakit daerah dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Pada Rakernas kali ini Arsada juga membahas
tentang entrepreneurship manjemenm rumah sakit daerah dengan mengahdirkan
narasumber menteri BUMN Dahlan Iskan,” kata Kuncoro.
Rumah sakit daerah kata Kuncoro
sebagai badan layanan umum daerah (BLUD) tidak berperan sebagai birokrat tapi
sebagai entrepreneurship untuk melayani masyarakat sengan semaksimal mungkin.
Saat ini terdapat 601 anggota Arsada
dari berbagai RSUD se Indonesia. Dari 601 itu 50 persen sudah masuk kategori
BLUD yang mempunyai tujuan dasar untuk mengutamakan mutu pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Sementara itu, jumlah peserta yang hadir sebanyak 329 orang.
Wakil Gubernur Kepri, Suryo
Respationo mengatakan, pola pelayanan kesehatan di RSUD selama ini banyak
dihadapkan dengan berbagai masalah disebabkan keterbatasan yang dimiliki Rumah
Sakit tersebut. Oleh karenanya, banyak masyarakat khususnya yang tergolong
mampu justru berobat keluar negeri.
Untuk itu, pengelola Rumah Sakit Daerah sudah saatnya mulai memperbaiki
dan meningkatkan mutu layanannya guna menghadapi persaingan global. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar